Bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera, terdiri atas :
Contoh gunung api berbentuk kaldera yakni, Gunung Toba Purba, Gunung Bromo Purba, Gunung Tambora, Gunung Raung, Gunung Ijen, dan Gunung Papandayan.
Baca juga: Ciri-ciri Gunung Api yang Akan Meletus
Gunung api maar terbentuk dari adanya ledakan atau letusan yang bersifat eksplosif dan biasanya cenderung terjadi sekali dengan kekuatan yang cukup hebat.
Bentuk gunung api ini memiliki ciri-ciri:
Kata maar berasal dan bahasa Jerman yang berarti “kawah”. Maar terjadi karena letusan gunung berapi hanya terjadi satu kali. Setelah itu aktivitas vulkanik berhenti sama sekali.
Baca juga: Pengaruh Gempa bagi Gunung Api dan Sekitarnya
Akibat letusan tersebut, sebuah lubang berbentuk corong besar, yang dikelilingi tebing berombak jika terjadi erupsi.
Jika dasar dan dinding maar tidak bisa ditembus oleh air, maká membentuk danau yang disebut danau maar. Namun, ada juga maar kering karena jenis tanah pada dasarnya tidak bisa menahan air.
Contoh gunung berapi berbentuk maar, yakni Gunung Lamongan (Jawa Timur), maar di Pegunungan Eifel (Jerman), maar di Dataran Tinggi Auvergne (Prancis).
Kadang juga disebut sebagai “kubah-sumbat (plug-dome )“, terbuat dari lava kental mengandung asam yang keluar saat terjadi letusan.
Lava ini mengisi lubang kawah di bagian puncak gunung. Lava yang mengeras pada kawah ini dapat menurup lubang pada dinding gunung, dan ini dapat mengakibatkan terjadinya ledakan. Lava ini mengisi lubang kawah di bagian puncak gunung.
Gunung-api Kubah umumnya memiliki sisi yang curam dan bentuk cembung.
Contoh gunung api berbentuk kubah, yakni Puncak Lassen di Sierra Nevada dan gunung Pelee di Martinique, salah satu daerah di Perancis.
Baca juga: Bentuk-Bentuk Gunung Api