Gunungapi tipe perisai bukan terbentuk dari adanya letusan, melainkan lebih karena adanya aliran lava basal bersifat tipis dan basah.
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tingggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik.
Gunung api perisasi atau sering diekanl dengan gunung api tameng, memiliki ciri-ciri:
Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai, Mauna Loa dan Mauna Kea.
Baca juga: Mengapa Dilarang Mendekat ketika Awan Panas Menyembur dari Gunung Api?
Gunung api berbentuk koyak memiliki ciri adanya retakan panjang pada permukaan Bumi, di mana aliran magmanya keluar melalui retakan tersebut.
Retakan ini menimbulkan lapisan basal yang sangat tebal dan luasnya dapat mencapai ribuan kilometer persegi.
Contoh gunung api koyak adalah Plato Kolimbia di bagian barat-Laut Amerika serikat, dan Plato Deccan di India.
Gunung api komposit terbentuk oleh kombinasi aliran lava dan material piroklastik pada letusan eksplosif.
Campuran lapisan ini makin lama menjadi padat dan membentuk lapisan massa baru.
Bentuk gunung api ini simetris dan mengerucut dengan sisinya yang lebih tinggi dan curam daripada gunung api tameng.
Contoh gunung api berbentuk komposit, yakni Gunung Fuji di Jepang dan Gunung Etna di Italia.
Baca juga: Apakah yang Menyebabkan Erupsi Gunung Api? Jawaban Soal TVRI SMP
(Sumber: KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri, Cahya Dicky Pratama | Editor: Serafica Gischa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.