Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Bentuk, Karakteristik, dan Ciri Gunung Api beserta Contohnya

KOMPAS.com - Gunung api atau gunung berapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan ke permukaan bumi.

Adapun bentuk gunung api bervariasi, hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari tipe lava dan proses letusannya.

Dilansir dari situs resmi Museum Gunung Api Merapi, berikut bentuk-bentuk gunung berapi beserta contohnya:

Gunung api kerucut berbentuk runcing dan banyak terdapat di Kepulauan Indonesia.

Bentuk gunung api ini terjadi akibat adanya tumpukan berlapis bahan–bahan piroklastika yang dikeluarkan ketika erupsi magma.

Gunung api ini berbentuk seperti kerucut. Puncak gunung api ini semakin lama semakin tinggi karena endapan erupsi lava dan bahan piroklastik dari kawah gunung.

Pembentukan stratovolcano ini terjadi di zona subduksi. Di Indonesia gunung api strato paling banyak dijumpai.

Gunung api strato selain berciri bentuknya seperti kerucut juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Berbentuk akibat erupsi yang berganti-ganti antara efusif dan eksplosif, sehingga memperlihatkan batuan beku yang berlapis-lapis pada dinding kawahnya
  • Mengalami letusan yang berkali-kali, dengan dapur magma yang dalam dan viskositas serta kekentalan magma tinggi

Contoh gunung api berbentuk kerucut yakni, Gunung Merapi, Gunung Tangkuban Perahu atau secara umum sebagian besar gunung api di Indonesia memiliki bentuk strato atau kerucut.

Strato artinya lapisan, oleh karena badan gunung api ini terdiri dari lapisan lapisan lava yang bercampur dengan hasil-hasil vulkanis lainnya seperti debu, pasir, kerikil, dan bom.

Campuran yang dikandungnya memungkinkan endapan pada lereng gunung berlapis-lapis sehingga gunung api semakin tinggi menjulang keatas.

Sebagian besar gunung api di Indonesia tergolong bentuk gunung api strato.

Kaldera merupakan suatu kawasan berbentuk bulat yang membentang rendah di tanah. Kawasan ini terbentuk pada saat tanah amblas akibat letusan eksplosif.

Bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera, terdiri atas :

  • Kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya
  • Kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma
  • Kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah
  • Kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera

Contoh gunung api berbentuk kaldera yakni, Gunung Toba Purba, Gunung Bromo Purba, Gunung Tambora, Gunung Raung, Gunung Ijen, dan Gunung Papandayan.

Gunung api maar terbentuk dari adanya ledakan atau letusan yang bersifat eksplosif dan biasanya cenderung terjadi sekali dengan kekuatan yang cukup hebat.

Bentuk gunung api ini memiliki ciri-ciri:

  • Gunung api ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar atau eksplosif pada puncak yang disebut kawah
  • Bentuk gunung api ini, sekali meletus dengan eksplosif, maka menjadi gunung api yang mati
  • Memiliki dapur magma yang dangkal dengan tekanan yang tinggi
  • Gunung api ini memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan Jawa Timur dengan kawahnya Klakah

Kata maar berasal dan bahasa Jerman yang berarti “kawah”. Maar terjadi karena letusan gunung berapi hanya terjadi satu kali. Setelah itu aktivitas vulkanik berhenti sama sekali.

Akibat letusan tersebut, sebuah lubang berbentuk corong besar, yang dikelilingi tebing berombak jika terjadi erupsi.

Jika dasar dan dinding maar tidak bisa ditembus oleh air, maká membentuk danau yang disebut danau maar. Namun, ada juga maar kering karena jenis tanah pada dasarnya tidak bisa menahan air.

Contoh gunung berapi berbentuk maar, yakni Gunung Lamongan (Jawa Timur), maar di Pegunungan Eifel (Jerman), maar di Dataran Tinggi Auvergne (Prancis).

Kadang juga disebut sebagai “kubah-sumbat (plug-dome )“, terbuat dari lava kental mengandung asam yang keluar saat terjadi letusan.

Lava ini mengisi lubang kawah di bagian puncak gunung. Lava yang mengeras pada kawah ini dapat menurup lubang pada dinding gunung, dan ini dapat mengakibatkan terjadinya ledakan. Lava ini mengisi lubang kawah di bagian puncak gunung.

Gunung-api Kubah umumnya memiliki sisi yang curam dan bentuk cembung.

Contoh gunung api berbentuk kubah, yakni Puncak Lassen di Sierra Nevada dan gunung Pelee di Martinique, salah satu daerah di Perancis.

Gunungapi tipe perisai bukan terbentuk dari adanya letusan, melainkan lebih karena adanya aliran lava basal bersifat tipis dan basah.

Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tingggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik.

Gunung api perisasi atau sering diekanl dengan gunung api tameng, memiliki ciri-ciri:

  • Gunung api ini terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan atau letusan efusif.
  • Dapur magma dangkal dengan magma yang sangat cair
  • Lereng yang terbentuk menjadi sangat landai

Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai, Mauna Loa dan Mauna Kea.

Gunung api berbentuk koyak memiliki ciri adanya retakan panjang pada permukaan Bumi, di mana aliran magmanya keluar melalui retakan tersebut.

Retakan ini menimbulkan lapisan basal yang sangat tebal dan luasnya dapat mencapai ribuan kilometer persegi.

Contoh gunung api koyak adalah Plato Kolimbia di bagian barat-Laut Amerika serikat, dan Plato Deccan di India.

Gunung api komposit terbentuk oleh kombinasi aliran lava dan material piroklastik pada letusan eksplosif. 

Campuran lapisan ini makin lama menjadi padat dan membentuk lapisan massa baru.

Bentuk gunung api ini simetris dan mengerucut dengan sisinya yang lebih tinggi dan curam daripada gunung api tameng.

Contoh gunung api berbentuk komposit, yakni Gunung Fuji di Jepang dan Gunung Etna di Italia.

(Sumber: KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri, Cahya Dicky Pratama | Editor: Serafica Gischa)

https://www.kompas.com/skola/read/2023/05/31/210000169/7-bentuk-karakteristik-dan-ciri-gunung-api-beserta-contohnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke