Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Eksoterm adalah suatu jenis reaksi kimia yang menghasilkan panas. Reaksi ini terjadi ketika panas (energi) berpindah dari sistem ke lingkungan sekitarnya, sehingga lingkungan menjadi lebih panas.
Reaksi eksoterm bisa terjadi secara alami atau buatan. Sebagai contoh, pembakaran kayu, air mengalir, atau besi berkarat adalah beberapa contoh reaksi eksoterm yang terjadi secara alami di alam.
Sedangkan endoterm berasal dari bahasa Yunani, yaitu endon (dalam) dan term (kalor). Dengan kata lain, reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan.
Dalam reaksi endoterm, panas dari lingkungan masuk ke dalam sistem, sehingga wilayah sekitarnya menjadi lebih dingin.
Karena reaksi endoterm menyerap energi, maka energi di dalam sistem bertambah, sehingga entalpi sistem juga meningkat. Perubahan entalpi pada reaksi endoterm selalu positif.
Baca juga: Perbedaan Reaksi Endoterm dan Eksoterm
Berikut ciri-ciri dari reaksi eksoterm dan endoterm, adalah:
Untuk mengidentifikasi reaksi eksoterm, berikut ciri-cirinya:
Seperti halnya reaksi eksoterm, reaksi endoterm juga mempunyai ciri-cirinya tersendiri. Sebagai berikut:
Baca juga: Ciri-ciri Reaksi Eksoterm
Contoh reaksi eksoterm yang paling mudah ditemui adalah api unggun. Saat kamu membakar kayu untuk membuat api unggun, maka kalor yang dilepaskan ke lingkungan dapat membuat badan menjadi lebih hangat saat berada di sekitar kayu bakar tersebut.
Selain itu ada juga contoh lain yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti letusan kembang api yang selalu ikut memeriahkan pergantian tahun.
Sementara contoh paling umum dan banyak digunakan untuk mendefinisikan reaksi endoterm adalah proses menggoreng tempe di dalam minyak goreng dengan menggunakan wajan.
Dalam proses ini yang menjadi sistemnya adalah tempe, sementara lingkungannya adalah minyak goreng dan udara. Sedangkan jenis sistemnya terbuka.
Seiring berjalannya waktu, tempe yang digoreng akan berangsur-angsur semakin panas. Artinya tempe mendapatkan panas dari lingkungannya yaitu minyak goreng meskipun sebagian dari panas tersebut ada yang keluar ke udara.
Dalam proses ini terjadi perpindahan materi dan kalor dari sistem ke lingkungan karena itu sistemnya pun sistem terbuka.
Alur perpindahan kalornya adalah api menyalurkan kalor ke wajan, kemudian wajan memberikan kalor tersebut ke minyak goreng, dan minyak goreng menyalurkan kalor ke tempe.
Baca juga: Ciri-ciri Reaksi Endoterm
Perbedaan pertama antara reaksi eksoterm dan endoterm adalah perubahan entalpi. Dalam reaksi eksoterm, nilai perubahannya negatif. Perubahan tersebut biasanya dihitung dengan Hukum Hess.
Dalam hukum tersebut dikatakan bahwa entalpi itu berbanding lurus dengan perubahan suhu.
Penurunan suhu yang terjadi pada reaksi eksoterm dapat mengubah suhu menjadi negatif. Akibatnya perubahan entalpinya juga akan memiliki nilai negatif.
Sedangkan perubahan entalpi dalam reaksi endoterm hasilnya positif karena terjadi kenaikan suhu sehingga mengakibatkan perubahan suhu menjadi positif.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.