KOMPAS.com – Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Reaksi eksoterm memiliki ciri tertentu yang membedakannya dari reaksi endoterm. Apa saja ciri-ciri reaksi eksoterm?
Ciri-ciri reaksi ekosterm adalah:
Baca juga: Perbedaan Reaksi Endoterm dan Eksoterm
Dilansir dari Khan Academy, dalam reaksi eksoterm reaktan memiliki tingkatan energi yang lebih tinggi daripada produk (hasil reaksi).
Hal tersebut dikarenakan produk memiliki ikatan yang lebih kuat daripada reaktan, sehingga energi potensialnya lebih rendah. Artinya, produk dalam reaksi eksoterm memiliki energi yang lebih rendah dan lebih stabil daripada reaktannya.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, reaksi eksotermik adalah reaksi kimia yang melepaskan energi kimia dalam bentuk panas atau kalor.
Hal tersebut dikarenakan energi produk lebih rendah daripada energi reaktan. Sehingga, reaktan harus melepaskan panas untuk dapat berubah menjadi produk dalam reaksi eksoterm.
Baca juga: Kalor: Pengertian, Pengaruh, dan Rumusnya
Ciri-ciri reaksi eksotermik adalah adanya kalor dari sistem yang diserap oleh lingkungan.
Dalam reaksi eksotermik, kalor atau penas dilepaskan saat reaksi terjadi. Hal ini membuat jumlah kalor lingkungan lebih rendah daripada jumlah kalor sistem.
Sehingga, lingkungan akan menyerap kalor yang dilepaskan sistem dan sistem akan terasa panas daripada lingkungan atau area di sekitarnya.
Ciri-ciri reaksi eksotermik selanjutnya adalah perubahan entalpi yang selalu bernilai negatif (ΔH<0).
Baca juga: Perubahan Entalpi pada Reaksi Kimia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.