Neraca Lajur: Pengertian dan Fungsinya

KOMPAS.com - Neraca lajur lebih dikenal dengan istilah worksheet atau kertas kerja.

Dalam akuntansi, kertas kerja bukanlah laporan keuangan, melainkan hanya berperan sebagai alat bantu untuk menyusun laporan.

Bagi perusahaan yang memiliki banyak akun buku besar, kehadiran neraca lajur sangat dibutuhkan, supaya lebih teliti dalam membuat laporan keuangan.

Apa itu neraca lajur?

Pengertian neraca lajur

Menurut Eka Satria Wibawa dan Sri Wahyuning dalam buku Belajar Mula Dasar Akuntansi (2020), berikut pengertian neraca lajur:

"Neraca lajur adalah daftar yang berisi beberapa kolom untuk menghimpun semua data keuangan yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan."

Baca juga: Neraca Saldo: Definisi, Penyusunan, Fungsi, Bentuk, dan Contohnya

Bisa juga diartikan bahwa neraca lajur merupakan alat bantu untuk menyusun laporan keuangan, sehingga sifatnya tidak wajib dibuat dalam pencatatan transaksi.

Dikutip dari buku Pengantar Akuntansi 1: Berdasarkan SAK ETAP (2017) karya Mujarimi, neraca lajur adalah kertas berkolom-kolom yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi.

Perusahaan membutuhkan neraca lajur, karena sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

Fungsi neraca lajur

Menurut Tutik Siswanti, dkk dalam buku Pengantar Akuntansi (2022), fungsi neraca lajur ada empat, yaitu:

1. Meringkas data dalam pencatatan keuangan
2. Memeriksa kembali data yang dicatat
3. Membantu menyusun laporan keuangan
4. Menunjukkan bahwa perusahaan telah menjalankan prosedur.

Baca juga: Penyebab Neraca Saldo tidak Seimbang

Meringkas data dalam pencatatan keuangan

Fungsi neraca lajur yang pertama adalah membantu akuntan dalam menggolongkan dan meringkas data berisi akun keuangan.

Adanya neraca lajur membuat data keuangan lebih mudah dilihat dan digunakan dalam keperluan berikutnya.

Memeriksa kembali data yang dicatat

Fungsi neraca lajur adalah membantu pemeriksaan kembali data ke pencatatan sebelumnya, terutama dalam neraca saldo dan jurnal penyesuaian.

Tak jarang laporan keuangan yang disusun memiliki sejumlah kesalahan, misal salah perhitungan atau pencatatan.

Adanya kertas kerja atau neraca lajur, membantu akuntan untuk mengecek kembali, juga memperbaiki dan menghindari kesalahan pencatatan keuangan.

Baca juga: 5 Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus