Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Bintang Kembar

Kompas.com - 26/01/2022, 17:56 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis


KOMPAS.com – Pembentukan Tata Surya merupakan misteri yang coba dipecahkan oleh para ilmuan selama ratusan tahun. Salah satu teori yang mencoba menguak pembentukan Tata Surya adalah Teori Bintang Kembar.

Teori Bintang Kembar diawali dengan tanggapan H. N. Russell terhadap Teori Pasang Surut bahwa teori tersebut tidak memberikan momentum sudut yang cukup untuk membentuk planet.

Teori Russel tersebut kemudian dikembangkan oleh seorang astronom dan matematikawan asal Inggris bernama Raymond Arthur Lyttleton. Menurut Raymond Arthur Lyttleton dalam On The Origin of The Planets (1938), matahari adalah salah satu komponen dari bintang biner (bintang kembar).

Lyttleton beranggapan bahwa dulunya ada dua buah bintang (bintang kembar. Salah satu bintan kembar tersebut meledak karena suatu alasan. Ledakan bintang tersebut melepaskan berbagai serpihan juga nebula.

Baca juga: Teori-teori Pembentukan Tata Surya

Serpihan dan nebula tersebut kemudian tertarik oleh gaya gravitasi bintang satunya yang tidak meledak. Serpihan dan nebula kemudian secara perlahan membentuk planet-planet, termasuk bumi yang kita tinggali.

Planet-planet yang terbantuk kemudian mengorbit pada bintang yang tidak meledak. Bintang tersebut kita kenal sebagai matahari.

Teori Bintang kembar Lyttleton tersebut didukung oleh seorang ahli matematika dan astronom asal Inggris juga yang bernama Sir Fred Hoyle. Menurut Hoyle Tata Surya diawali dengan bintang kembar dengan ukuran yang sama.

Menurut Rev. Daniel O’Connell dalam According to Hoyle (1953), Hoyle beranggapan bahwa pendamping matahari (bintang yang satunya) adalah supernova yaitu sebuah bintang masif yang meledak dengan kekuatan dan panas yang sangat besar.

Baca juga: Teori Nebula

Ledakan supernova tersebut mengakibatkan gas yang sangat panas. Gas panas tersebut terperangkap dalam gravitasi matahari, kemudian perlahan mendingin dan mengembun membentuk planet-planet dalam Tata Surya kita.

Selain membentuk planet-planet, sepihan dan gas hasil supernova juga membentuk asteroid, komet, dan benda angkasa lainnya yang mengisi Tata Surya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com