Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enkulturasi: Pengertian Ahli, Fungsi, Tujuan, Proses, dan Contohnya

Kompas.com - 27/05/2021, 14:53 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia lahir ke dunia dalam bentuk bayi yang tidak tidak tahu apa-apa, tidak memiliki konsepsi dunia, tidak bisa berbahasa, dan bahkan tidak mengerti konsep moralitas.

Namun kemudian mereka tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter sesuai dengan budaya di lingkungan dan pendidikan yang ia dapat.

Proses berkembangnya manusia dalam budaya tersebut disebut sebagai enkulturasi.

Enkulturasi Menurut Para Ahli

  • Havilland

Menurut Havilland, enkulturasi adalah pendidikan ditinjau dari pembelajaran yang bersumber dari kebutuhan sehari-hari manusia seperti sandang, pakan, pangan, dan perlindungan.

Adat atau kebiasaan dalam hal tersebut akan membentuk perilaku serta kepribadian anak di masa mendatang.

  • Talcott Parsons

Dilansir dari Southern Nazarene University, Talcott Parsons menganggap bayi adalah orang yang tidak berbudaya dan bersosialisasi yang kemudian melakukan enkulturasi untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan mereka menjadi anggota masyarakat yang berfungsi.

Baca juga: Penetrasi Budaya: Pengertian, Proses, Macam dan Contohnya

  • E. Adamson Hoebel

Adamson Hoebel beranggapan bahwa enkulturasi adalah proses mempelajari, menginternalisasi, dan mengenkulturasi budaya secara disadari maupun tidak disadari.

Menurun Hoebel, enkulturasi terus terjadi dari seorang masi bayi hingga kematiannya, sehingga manusia dapat hidup dengan baik serta memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban milikinya maupun milik orang lain.

  • M.J. Herskovits

S.W. Septiarti dkk dalam buku berjudul Sosiologi dan Antropologi Pendidikan (2017) menyebutkan menurut M.J. Herskovits enkulturasi adalah suatu proses bagi seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar mempelajari seluruh kebudayaan masyarakat.

Setelah mempelajari budaya, orang tersebut akan menyesuaikan alam pikirannya dengan kebudayaan lingkungannya.

Fungsi enkulturasi

Enkulturasi tidak akan lepas dari kehidupan manusia, memiliki dua fungsi yaitu untuk sosialisasi nilai dan pembentukan identitas sosial. Beirkut penjelasannya:

  • Enkulturasi disebut sebagai sosialisasi nilai karena enkulturasi mengenalkan budaya yang berlaku pada seorang individu. Dilansir dari Enculturation, enkulturasi mengenalkan norma, nilai, dan praktik budaya dari mulai prosedur kelembagaan hingga perilaku sehari-hari.
  • Fungsi enkulturasi sebagai pembentukan identitas sosial. Pengetahuan akan budaya akan membentuk karakter dan membentuk identitas diri yang sesuai dengan budaya yang berlaku. Pembentukan identitas diri akan berlaku bagi kebanyakan individu dalam budaya yang sama dan membentuk suatu identitas sosial.

Baca juga: Dampak Kemajuan Teknologi di Bidang Sosial dan Budaya

Proses enkulturasi

Proses enkulturasi terjadi dari mulai bayi baru lahir yang diurus oleh keluarganya. Kemampuan motorik dan bahasa bayi akan tumbuh sesuai apa yang diajarkan oleh orang tuanya. Mereka akan tumbuh dengan meniru perilaku dan kebiasaan anggota keluarga yang serumah.

Beranjak ke usia kanak-kanak, mereka akan mulai mempelajari budaya dari lingkungan tempatnya tinggal seperti sekolah dan tempatnya bermain.

Pada masa ini anak-anak akan mencontoh budaya yang berlaku di kedua tempat tersebut dan menyesuaikan diri karenanya.

Enkulturasi tersebut akan terus berlangsung selama manusia masih hidup. Mereka akan mempelajari budaya apa yang terjadi di lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan hal tersebut.

Mereka menjadi tahu mana hal baik, hal tidak baik, hal yang melanggar hukum, bagaimana berkomunikasi, berperilaku, dan bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan.

Hal tersebut dilakukan semata-mata agar bisa menjalani hidup dengan baik dan bersosialisasi dengan sekitar.

Baca juga: Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Contoh enkulturasi

Enkulturasi selalu ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, oleh karena itu menyebutkan contohnya bukanlah hal yang sulit.

Hal paling mendasar yang menjadi contoh enkullturasi adalah bahasa. Seseorang akan tumbuh dengan bahasa yang sesuai dengan tempatnya tinggal (bahasa ibu), walau diajari bahasa lain bahasa ibu akan menjadi bahasa paling fasih mereka.

Misalnya seseorang yang tumbuh di Indonesia akan berbahasa Indonesia. Jika tumbuh dalam lingkungan suku tertentu, biasanya mereka juga fasih berbahasa daerah seperti Sunda, Jawa, Minahasa, Tolaki dan lainnya.

Contoh lainnya adalah cara makan. Orang yang tinggal di Indonesia akan terbiasa makan dengan tangan ataupun sendok, namun orang yang tinggal di Jepang akan lebih banyak menggunakan sumpit.

Begitu juga dengan budaya lainnya, enkulturasilah yang membentuk identitas sosial suatu masyarakat maupun identitas pribadi seorang individu.

Baca juga: 8 Faktor Pendorong Integrasi Nasional Bangsa Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com