Perbedaan Memorandum dengan Surat

KOMPAS.com - Memorandum dan surat sering digunakan sebagai alat penyampaian pesan. Antara keduanya terlihat mirip dan kurang lebih memiliki fungsi yang sama. Namun, sebenarnya memorandum berbeda dengan surat.

Apa sajakah perbedaannya?

Pengertian memorandum

Menurut Khalid Efendi dalam Menyusun dan Menandatangani Naskah Dinas: 4 Jenis Naskah Dinas Sehari-Hari (Memorandum, Nota Dinas, Surat Dinas, Telaahan Staf (2019), memorandum atau memo adalah catatan yang dibuat singkat, padat dan jelas, langsung pada inti pesan yang ingin disampaikan.

Biasanya memo dibuat untuk mengingatkan, menginformasikan serta mengungkap suatu masalah penting, namun kurang resmi. Sehingga tidak memerlukan salam pembuka, kop surat ataupun salam penutup seperti surat pada umumnya.

Baca juga: Perbedaan Surat Undangan Resmi dan Setengah Resmi Beserta Bagiannya

Dalam perusahaan, memo sering digunakan oleh pimpinan untuk memberi informasi kepada bawahannya, ataupun digunakan untuk kepentingan lainnya. Memorandum bisa dibuat dengan diketik atau tulis tangan, jumlahnya tidak lebih dari 10 baris.

Pengertian surat

Mengutip dari buku Komunikasi Bisnis (2006) karya Djoko Purwanto, surat adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk tertulis, dari satu pihak ke pohak lainnya.

Surat memiliki banyak jenis, mulai dari surat formal (surat dinas), surat pribadi, surat niaga dan lain sebagainya. Perbedaan jenis suratnya juga akan mempengaruhi tujuan dan isinya. Contohnya surat pribadi bersifat informal, yang berisikan pesan ucapan selamat ulang tahun.

Selain itu, perbedaan jenis surat juga berpengaruh pada cara pembuatannya. Misal surat dinas membutuhkan kop surat, karena bersifat resmi. Sedangkan surat pribadi tidak membutuhkan kop surat.

Baca juga: Fungsi Surat Lamaran Pekerjaan

Perbedaan memorandum dengan surat

Memorandum dan surat memiliki perbedaan. Walaupun persamaan antar keduanya ialah sebagai sarana komunikasi. Apa perbedaan memorandum dengan surat?

Berikut penjelasannya yang melansir dari buku Komunikasi Bisnis-Konsep dan Praktik (2020) karya Agustin Rozalena: