Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teks Tantangan tentang Tawuran Beserta Strukturnya

Kompas.com - 11/12/2020, 15:44 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teks tantangan merupakan teks yang berisi informasi bantahan atau sanggahan dari pembicaraan khalayak yang menjadi kontroversi.

Dilansir dari Fatimah Djajasudarma dalam Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian (1993), teks dapat berwujud ujaran, paragraf, atau wacana.

Sementara, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tantangan berasal dari kata dasar yang artinya hal atau obyek yang perlu ditanggulangi.

Tantangan juga dapat diartikan sebagai hal atau obyek yang menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.

Struktur teks tantangan terdiri atas pengantar, argumen, dan simpulan atau saran. Agar lebih memahami mengenai teks tantangan, perhatikan contoh teks tantangan tentang tawuran berikut:

Baca juga: Contoh Teks Tanggapan Singkat Beserta Strukturnya

Contoh 1

(Isu) Tawuran merupakan tindakan kekerasan. Tawuran biasa terjadi antarsiswa di sekolah satu dengan sekolah lainnya. Saya tidak sepakat dengan perilaku siswa yang gemar memancing kerusuhan dengan tawuran.

(Argumen) Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan, termasuk tawuran. Tawuran hanya akan merugikan banyak pihak. Baik itu pelaku tawuran, sekolah, orang tua, bahkan lingkungan yang menjadi ajang tawuran. Tawuran tidak memberi manfaat apa-apa. Sebaliknya, tawuran hanya menyisakan derita dan rasa sakit.

(Simpulan atau saran) Saya dengan tegas menentang segala bentuk kekerasan, terutama tawuran. Sebaiknya, siswa menghindari hal-hal yang dapat memicu kekerasan.

Baca juga: Contoh Teks Diskusi Beserta Strukturnya

Contoh 2

(Isu) Bagi siswa yang terlibat tawuran, biasanya tawuran menjadi ajang gengsi dan unjuk gigi. Siswa dan kelompoknya ingin menunjukkan eksistensi diri. Saya keberatan bila eksistensi diri disalurkan melalui tawuran.

(Argumen) Tidak dapat dipungkiri bahwa masa remaja adalah masa penuh gejolak. Setiap siswa memiliki pergumulan masing-masing terhadap eksistensi dirinya. Mereka ingin menunjukkan keberanian, semangat, kesetiakawanan, dan kemampuannya. Namun tawuran bukan saranya yang tepat. Tawuran merupakan kekerasan yang justru menjerumuskan siswa ke jalan yang salah.

(Simpulan atau saran) Eksistensi diri siswa sebaiknya disalurkan melalui kegiatan yang lebih bermakna, seperti seni bela diri, olahraga, atau seni. Kegiatan tersebut juga dapat menjadi sarana memupuk rasa kerja sama dan tanggung jawab yang tidak akan mereka dapatkan bila terlibat tawuran. Maka, dengan yakin saya menentang tawuran.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com