Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Teater Nusantara

Kompas.com - 10/12/2020, 21:00 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

Karya-karyanya, seperti Kapai-Kapai, Tengul, Madekur dan Tarkeni, Umang-Umang, Sandek Pemuda Pekerja, dan Sumur Tanpa Dasar.

  • Teater Koma

Dilansir dari jurnal Penerapan Management Seni Pertunjukan Pada Teater Koma (2015) karya Sutarno Haryono, teater koma dipimpin oleh Nano Riantiarno dirikan pada 1 Maret 1977. 

Baca juga: Peradaban Inca: Sistem Pemerintahan dan Seni Bangunan

Teater koma merupakan kelompok teater yang produktif di Indonesia. Ada lebih dari seratus produksi panggung dan televisi yang pernah dipentaskan oleh Teater Koma.

  • Teater Mandiri

Teater Mandiri berdiri pada 1971 di Jakarta oleh I Gusti Ngurah Putu Wijaya. Putu Wijaya merupakan seorang sastrawan dan dramawan kelahiran Bali.

Putu Wijaya kelahiran Puri Anom Tabanan Bali, 11 April 1944, dikenal sebagai tokoh teater, penulis naskah lakon, skenario film, aktor dan sutradara teater dan film, juga sebagai sastrawan yang sangat produktif menghasilkan puisi, cerita pendek dan novel, dan Esai-esai budayanya.

Ia adalah mantan anggota Bengkel Teater Rendra dan termasuk penulis naskah ulung.

Naskah-naskahnya mendapat warna kuat dari naskah Menunggu Godot karya Samuel Beckett yang pernah dipentaskannya bersama Rendra di Bengkel Teater.

Naskah tersebut mengisahkan tentang penantian Vladimir dan Estragon terhadap datangnya Godot yang hingga pertunjukan selesai tidak kunjung datang.

Baca juga: Peradaban Maya Kuno: Kepercayaan dan Seni Bangunan

  • Bengkel Muda Surabaya

Bengkel muda Surabaya didirikan di kota Surabaya, awal kemunculannya mengacu teater epik (Brecht) dengan idiom teater rakyat (kentrung dan ludruk).

Tokoh yang tergabung dalam kelompok tersebut antara lain Akhudiat dan Basuki Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com