Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia

Kompas.com - 07/12/2020, 16:00 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gaya seni rupa murni Indonesia memiliki keunikan dan keragaman. Ini tidak lepas dengan kebudayaan dan peradaban manusia yang berada di daerah Indonesia. 

Karya seni rupa dimasing-masing wilayah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. 

Dikutip dari buku Mari Belajar Seni rupa (2010) karya Tri Edy Margono, karya seni rupa murni memiliki tiga corak yang terbagi menjadi. 

Berikut gaya atau corak karya seni rupa murni Indonesia

  • Gaya Primitif

Gaya karya seni zaman primitif memiliki sifat alami dengan media sederhana, contohnya lukisan yang ditemukan pada dinding gua.

Gaya seni primitif juga ditemukan pada seni patung pedalaman, misalnya pada patung-patung tradisional di Papua, Suku Dayak di Kalimantan, serta di Toraja.

Baca juga: Perkembangan Seni Rupa Murni Indonesia

  • Gaya Klasik

Gaya seni rupa klasik merupakan peninggalan dari periode Hindu, Buddha, dan Islam. Peninggalan zaman Hindu-Buddha, antara lain berupa bangunan candi, seni hias, patung, dan relief.

Karya seni rupa yang dihasilkan pada zaman Islam umumnya bercorak dekoratif dan stilasi.

Warisan budaya seni rupa Islam berupa arsitektur bangunan masjid, seni hias kaligrafi, seni ukir, seni pahat batu nisan, serta batik dan wayang.

  • Gaya Modern

Pada zaman modern gaya atau corak seni rupa banyak berkembang seperti:

  • Romantisme

Aliran tersebut umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan para pahlawan purba. Banyak juga menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia yang dilebih-lebihkan.

  • Naturalisme

Melansir Erizal (2018) dalam jurnal berjudul Eksistensi Alam Minang Dalam Lukisan Seniman Sumatera Barat, menuliskan bahwa naturalis adalah karya seni rupa yang teknik penerapannya berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni.

Baca juga: Fungsi dan Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara 

Dalam karya seni rupa aliran naturalisme seniman terikat pada proporsi, anatomi, prespektif, dan teknik pewarnaan untuk menghasilkan kemiripan lukisan sesuai dengan obyek yang dilihat mata.

Relief kapal besar di Candi Borobudurkemdikbud.go.id Relief kapal besar di Candi Borobudur
Karya seni rupa yang beraliran naturalisme berarti karya seni rupa yang menggambarkan sesuatu yang masih asli atau alami.

Lukisan-lukisan beraliran naturalisme lebih banyak menghasilkan gambar-gambar alam seperti gunung, pedesaan, pantai, dan pemandangan alam yang ada di bumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com