Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur-unsur Kritik dan Esai

Kompas.com - 18/11/2020, 23:40 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Arum Sutrisni Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kritik sastra adalah karangan yang ditujukan untuk menanggapi suatu hal. Esai adalah karangan opini pribadi. Terdapat unsur-unsur pada kritik sastra dan esai.

Berikut ini penjelasan unsur-unsur kritik dan esai:

Kritik dan esai dalam dunia literasi dan kesusastraan di Indonesia mulai marak sekitar 1920. Dipopulerkan oleh H.B. Jassin karena resah terhadap perkembangan kesusastraan Indonesia.

Hal tersebut memicu penulis dan pengarang lain untuk ikut menuangkan pendapat dalam kritik dan esai. Beberapa hal yang dipersoalkan antara lain, periodisasi sastra dan angkatan, pengaruh teori barat, pengaruh politik, dan kritik sastra populer.

Dalam perkembangannya, kritik dapat dituangkan melalui esai. Esai adalah karangan yang dapat membahas mengenai apa saja. Namun tidak semua esai adalah kritik.

Untuk itu, penting bagi kita mengetahui unsur-unsur kritik dan esai.

Baca juga: Kritik Sastra dan Sebutan Kritikus

  • Kritik

Pada dasarnya kritik adalah tanggapan atau komentar. Namun tanggapan tersebut dapat disertai dengan penilaian atas baik buruknya obyek atau subyek yang dikritik.

Kritik tidak dibuat untuk menjatuhkan. Sebaliknya orang yang dikritik harus mampu memilah mana saja kritik yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya.

Dina Gasong dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Kritik Sastra (2018) menyebutkan, dengan adanya kritik sastra, pengarang dapat melihat kekurangan dan menguatkan dirinya dalam hal-hal yang masih lemah.

Sebelum menulis atau menyusun kritik, kita harus mengenal unsur-unsur kritik sastra:

  1. Memilah kelebihan dan kekurangan dari obyek atau subyek yang dikritik.
  2. Kritik bersifat obyektif.
  3. Menggunakan metode dan kajian teori.

Baca juga: Perbedaan Kritik Sastra dan Esai

  • Esai

Membuat esai membantu menata logika berpikir dan meningkatkan kemampuan menulis. Esai adalah karangan tentang apa saja yang ditulis berdasarkan sudut pandang pribadi. Kita dapat mengungkapkan suatu obyek maupun subyek melalui sisi kita.

H.B. Jassin dalam Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai (1967) berpendapat, kita harus berhati-hati terhadap kesatusisian. Manusia dalam ketaksempurnaannya tak dapat tidak harus mengambil sikap dari satu sudut ia berdiri.

Maka, dalam menulis esai kita perlu memperhatikan unsur-unsur esai:

  1. Menganalisis, mengkaji, atau menarasikan suatu hal dengan sudut pandang pribadi.
  2. Bersifat subyektif.
  3. Menarasikan suatu hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau permasalahan sosial, tidak hanya terbatas pada tanggapan atau komentar.

Dalam menulis esai maupun kritik, kita tidak perlu terpaku pada batasan-batasan. Unsur hanya berfungsi untuk mengidentifikasikan suatu karangan. Selebihnya jangan sampai unsur tersebut membatasi ruang gerak penulis atau pengarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com