Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Membatik pada Kain

Kompas.com - 18/06/2020, 12:33 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Kegiatan membatik sebenarnya hampir sama dengan melukis. Hanya saja prinsip membatik adalah meletakkan warna tertentu pada tempat tertentu.

Dalam buku Panduan Mudah Belajar Membatik (2012) karya Benny Grata, membatik adalah membuat hiasan pada kain khusus.

Tidak semua jenis kain dapat dibuat batik. Kain yang biasanya digunakan adalah yang berbahan dasar kapas dan sutra.

Bahan kain dari kapas disebut bahan alam karena diambil dari hasil pertanian. Kain sutra juga disebut bahan alam karena diambil dari sarang ulat sutra.

Bahan kain sintetik adalah kain olahan dari bahan-bahan campuran yang di antaranya adalah bahan plastik. Umumnya, kain sintetik tidak dapat dijadikan kain batik.

Baca juga: Bagaimana Perbedaan Falsafah Corak Batik Parang dan Truntum?

Proses membatik

Berikut beberapa proses membatik:

  • Mencuci

Sebelum mulai membatik, kain yang akan digunakan sebaiknya dicuci bersih. Pencucian kain menggunakan campuran soda api dan sabun deterjen.

Proses ini menjadi langkah pertama dalam membatik tulis yang dikenal dengan istilah ngloyor dalam bahasa Jawa.

Setelah dicuci, baru dijemur hingga kering dan dihaluskan dengan setrika.

  • Menggambar motif

Langkah kedua adalah menggambari kain atau ngerengreng dalam bahasa Jawa. Motif digambar dengan pensil khusus atau spidol air.

Seluruh kain digambari motif, begitu juga kain sebaliknya.

  • Canting

Mencanting dilakukan dengan cara menorehkan malam cair pada kain yang sudah digambbar menggunakan canting. Terdapat beberapa hal yangharus dilakukan pada saat mencanting, yaitu:

  • Kerangka atau klowongan

Setelah dibuat pola, pembatik menorehkan malam cair dengan canting mengikuti garis outline atau kerangka yang sudah ada.

  • Ngisen-isen

Setelah selesai membuat outline, bagian yang kosong harus diberi isen-isen berupa titik-titik (cecek) atau garis-garis (sawut).

  • Nerusi

Fungsinya untuk mempertebal dan memperjelas tembusan batikan pertama. Proses ini sama dengan membatik kerangka atau outline, hanya saja dilakukan di sebaliknya kain yang sudah dicanting.

  • Nembok

Tidak semua bagian kain diberik warna, sehingga bagian yang tidak akan diberi warna harus ditutupi dengan makam. Cara ini disebut dengan nembok atau nemboki.

  • Bliriki

Proses membatik menyempurnakan tahapan nembok yaitu bliriki. Fungsinya meneruskan tembokan agar bagian-bagian ini tertutup dengan benar. Jika tahap terakhir ini sudah dilakukan, maka kain batik siap di warnai.

Baca juga: Batik: Sejarah dan Ragam Batik

  • Penduduk Desa Giriloyo membatik di teras rumah.Kompas.com/Silvita Agmasari Penduduk Desa Giriloyo membatik di teras rumah.
    Mewarnai

Kain yang sudah diberi motif kemudian dibahasi air dan dicelupkan ke larutan pewarna yang pertama.

Kain yang telah dicelup digangtung hingga kering lalu digambari pada bagian yang belum bermotif.

Lalu dicelupkan lagi ke larutan pewarna kedua, setelah itu gantung hingga kering.

  • Menghilangkan malam (nglorod)

Proses menghilangkan malan atau nglorod dalam bahasa Jawa dilakukan setelah selesai proses mewarnai.

Dalam keadaan basah, kain direbus dalam air mendidih hingga semua malam lepas. Waktu yang diperlukan tergantung banyaknya malam dan besarnya kain.

Setelah dilorod, bilas kain di air bersih hingga residu malam tidak bersisa lagi. Jemur di tempat teduh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com