KOMPAS.com - Gross Domestic Product (GDP) juga disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kondisi perekonomian suatu negara.
Diambil dari situs resmi Badan Pusat Statistik, GDP menjadi salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu.
GDP pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara.
Atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit perekonomian. Secara singkat, GDP menjadi salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.
Untuk menghitung angka-angka PDB ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:
GDP adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatau negara dalam jangkan waktu tertentu (biasanya dalam satu tahun).
Baca juga: KADIN: 5 Tahun Lagi, Industri Pangan Bisa Tambah Sumbangan ke PDB 1,5 Persen
Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9 sektor, yaitu:
GDP merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung.
Di sini, GDP mencakup pnyusutan dan pajak tidak langsung neto.
PDB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari:
Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan pengeluaran atas barang dan jasa oleh rumah tangga untuk tujuan konsumsi.
Rumah tangga menjadi pengguna akhir dari berbagai jenis barang dan jasa yang disediakan dalam perekonomian suatu negara.
Baca juga: 2045, Jokowi Ingin PDB Indonesia 7 Triliun Dollar AS dan Masuk 5 Ekonomi Besar Dunia
Rumah tangga didefinisikan sebagai individu atau kelompok individu yang tinggal bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal.
Mereka mengumpulkan pendapatan, memiliki harta dan kewajiban, serta mengkonsumsi barang dan jasa secara bersama-sama utamanya kelompok makanan dan perumahan.