Hal ini karena sektor bisnis membutuhkan lebih banyak pekerja untuk memenuhi kebutuhan produksi yang meningkat akibat pertumbuhan ekonomi.
Jika pertumbuhan GDP terlalu cepat, bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga untuk mengimbangi laju inflasi (harga barang dan jasa meningkat).
Baca juga: Poros Maritim Baru Sumbang 7 Persen ke PDB Indonesia
Ini artinya bunga yang diperlukan dalam kredit kendaraan dan perumahan juga akan meningkat.
Sektor bisnis pun juga akan merasakan dampaknya, di mana terjadi peningkatan biaya untuk pinjaman modal dan upah.
Sebaliknya, jika GDP melambat akan memicu kekhawatiran terjadinya resesi yang bisa saja berakibat meningkatnya jumlah pemutusan hubungan kerja dan menurunnya pendapatan bisnis serta belanja masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.