Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Terbaik Berolahraga Menurut Sains?

Kompas.com - 16/04/2024, 15:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Ada perdebatan panjang mengenai kapan waktu terbaik untuk berolahraga dan apakah memang lebih bermanfaat untuk melakukan aktivitas fisik di jam tersebut.

Kini, sebuah penelitian baru mungkin bisa membantu untuk menjawab pertanyaan itu serta memaksimalkan olahraga Anda.

Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Pil untuk Gantikan Olahraga, Seperti Apa?

Dikutip dari Gizmodo, Senin (15/4/2024), tubuh kita memiliki jam internal atau ritme sirkadian yang dapat memengaruhi suasana hati, metabolisme, suhu tubuh, dan banyak hal lainnya.

Jadi, masuk akal jika pengaturan waktu dapat memengaruhi manfaat yang diperoleh dari berolahraga.

Dalam studi baru ini, peneliti dari University Sydney di Australia melacak
kesehatan jangka panjang 30.000 sukarelawan yang hidup dengan obesitas di atas usia 40 tahun dan tidak memiliki penyakit kardiovaskular sebelumnya.

Sebagai bagian dari penelitian awal, para relawan ini setuju untuk memakai pelacak aktivitas selama seminggu.

Peneliti menggunakan pengukuran ini sebagai proksi tingkat aktivitas fisik masyarakat pada umumnya.

Peneliti kemudian mengidentifikasi orang-orang yang melakukan aktivitas fisik aerobik sedang hingga berat kemudian membaginya menjadi relawan yang cenderung berolahraga di pagi hari, siang hari, atau malam hari (setelah pukul 6 sore).

Sebagai referensi, peneliti menggunakan orang-orang yang jarang berolahraga sama sekali. Artinya, mereka rata-rata melakukan kurang dari satu kali aktivitas fisik intens dalam sehari.

Relawan dilacak rata-rata selama hampir delapan tahun.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan obesitas yang berolahraga di malam hari memiliki kemungkinan paling kecil untuk mengalami masalah kardiovaskular atau kematian dibandingkan mereka yang tidak berolahraga dan mereka yang berolahraga di waktu lain.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Olahraga Lari Sangat Baik untuk Jangka Panjang

Dan pola yang sama juga terjadi ketika para peneliti hanya mengamati sebagian penderita diabetes tipe 2.

Kendati demikian, temuan yang dipublikasikan di jurnal Diabetes Care ini masih bersifat observasional, artinya belum dapat membuktikan hubungan sebab akibat antara olahraga malam dan kesehatan yang lebih baik.

Namun, peneliti mengatakan, jika dikonfirmasi lebih lanjut, temuan mereka dapat membantu orang-orang yang ingin mengoptimalkan rutinitas kardio mereka, terutama penderita obesitas atau diabetes.

"Waktu aktivitas fisik mungkin berperan dalam masa depan pengelolan obesitas dan diabetes tipe 2," tulis peneliti dalam studi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com