KOMPAS.com - Gerhana Matahari terjadi ketika bulan baru berada tepat sejajar antara Bumi dan Matahari sehingga menimbulkan bayangan singkat, yang disebut umbra.
Diameter dan jarak Bulan dari Bumi yang relatif besar dapat menutupi piringan Matahari, baik secara setengah maupun keseluruhan.
Baca juga: Gerhana Matahari Terlama Sepanjang Sejarah Terjadi Ribuan Tahun yang Lalu
Gerhana Matahari total adalah ketika Bulan menghalangi pringan Matahari, rata-rata terjadi setiap satu atau dua tahun sekali. Gerhana Matahari sebagian terjadi ketika Bulan hanya menutupi sebagian Matahari, gerhana ini lebih sering terjadi.
Jenis lainnya termasuk gerhana cincin, ketika cincin cahaya terlihat di sekitar Bulan. Gerhana cincin terjadi karena orbit Bulan mengelilingi Bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna, sehingga jaraknya berubah setiap siklus orbitnya.
Dilansir dari Britannica, dalam catatan sejarah, fenomena gerhana matahari sudah dikenal sejak dulu kala bahkan ditemukan pada teks-teks kuno yang menceritakan fenomena tersebut pada zamannya.
Puisi Odyssey karya Homer yang diperkirakan ditulis sekitar abad ke-8 SM —"Matahari telah dilenyapkan dari langit"— para ahli percaya bahwa bait ini merupakan deskripsi fiksi dari gerhana matahari yang sebenarnya terjadi.
Masyarakat Jawa kuno misalnya, mereka percaya bahwa fenomena gerhana matahari adalah Batara Kala yang memakan matahari dan bulan. Untuk mengusir Batara Kala, manusia memukul kentongan dan berbagai bunyi-bunyian lainnya.
Mitos semacam ini tidak ada hanya di Jawa, kisah serupa dengan nama tokoh berbeda juga dikenal di berbagai daerah seperti di Bali maupun Maluku.
Baca juga: Apa Itu Gerhana Matahari Cincin Api yang Terjadi pada 14 Oktober 2023?
Dikutip dari laman resmi National Geographic, 8 April menjadi hari dengan peristiwa langit yang paling utama tahun ini karena Gerhana Matahari total akan terjadi.
Fenomena gerhana matahari total tahun ini diperkirakan akan dimulai di samudra pasifik selatan dan melintasi Meksiko, Amerika Serikat dan Kanada.
Jalur totalitas akan dimulai di pantai Pasifik Meksiko pada pukul 11:07 pagi CST, dan berakhir di pantai Atlantik Kanada pada pukul 5:19 malam EDT.
Sayangnya, Indonesia berada di luar jalur totalitas, sehingga wilayah Indonesia tidak dapat melihat gerhana matahari 8 April nanti.
Dilansir dari laman resmi National Geographic Indonesia, Indonesia baru akan bisa melihat lagi gerhana matahari total pada 20 April 2042. Jalur gerhana matahari total yang akan terjadi 18 tahun mendatang ini melintasi beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
Melihat Gerhana Matahari dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan, namun para ahli mengimbau agar berhati-hati ketika terjadi gerhana matahari. Melihat langsung ke matahari dengan mata telanjang dapat menyebabkan kerusakan mata bahkan kebutaan permanen.
Walaupun wilayah Indonesia tidak dapat ikut melihat Gerhana Matahari 8 April nanti, Anda harus tahu cara aman untuk melihat Gerhana Matahari. Untuk melihat gerhana matahari sebagian, Anda dapat memperhatikan hal-hal seperti:
Source:
https://www.nationalgeographic.com/science/article/solar-eclipses diakses pada 20 Februari pukul 17.00
https://www.britannica.com/topic/Odyssey-epic-by-Homer diakses pada 20 Februari 2024 pukul 17.30