Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2024, 11:00 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah melihat balon terbang tinggi menjauh dari permukaan tanah? Balon tersebut tidak jatuh ke tanah walau terkena gravitasi Bumi. Kenapa demikian?

Balon yang tidak jatuh ke permukaan tanah biasanya terisi oleh gas yang disebut Helium.

Baca juga: Mengapa Helium Bisa Ubah Suara?

Apa itu Helium?

Dilansir dari lfl Science, Helium (He) adalah unsur kimia yang bersifat ringan. Helium hanya memiliki berat atom sebesar 4.

Hal tersebut menjadikan Helium sebagai unsur teringan kedua setelah Hidrogen. Helium juga tidak dapat terlihat oleh mata telanjang dan memiliki suhu yang sangat rendah.

Saat ini Helium banyak digunakan dalam kehidupan. Contoh kecilnya adalah penggunaan helium sebagai pengisi balon pesta.

Selain itu produksi kabel serat optik, chip semikonduktor, balon udara dan peralatan selam juga menggunakan unsur helium dalam pembuatannya.

Helium dan gravitasi

Gravitasi adalah gaya alam yang menarik dua benda satu sama lain. Semakin besar massa suatu benda, semakin kuat tarikan gravitasinya.

Dikutip dari situs resmi NASA, kecapatan gravitasi Bumi adalah 9,83 m/s2.

Meskipun gravitasi menarik segala objek menuju pusat bumi, tidak semua benda merespons dengan cara yang sama. Contohnya adalah helium.

Udara terdiri dari molekul nitrogen dan oksigen, yang memiliki berat molekul rata-rata masing-masing 28 dan 32.

Baca juga: Bukan Cuma Gas Pelindung Bumi, Ozon Ternyata Juga Polutan bagi Manusia

Helium, yang hanya memiliki berat atom hanya sekitar 4 terdapat perbedaan massa jenis helium dengan udara di lingkungan.

Perbedaan berat yang besar ini berarti bahwa, per satuan volume, massa jenis helium jauh lebih kecil dibandingkan udara.

Sehingga, balon berisi helium memiliki berat yang jauh lebih ringan dibandingkan balon berukuran sama berisi udara.

Meskipun gravitasi memang menarik balon ke bawah dengan cara yang sama seperti gaya tarik lainnya, udara di sekitar balon juga ikut ditarik.

Karena udara lebih padat daripada helium, maka udara akan lebih tertarik ke bawah, sehingga secara efektif “mendorong” balon helium yang lebih ringan untuk naik ke atas.

Konsep tersebut mewujudkan daya apung pada prinsip Archimedes.

Prinsip Aichemedes menyatakan bahwa gaya apung pada benda yang terendam sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. 

Baca juga: Jenis-jenis Gas Rumah Kaca

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com