Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Pakai Dasi Punya Berbagai Dampak Kesehatan

Kompas.com - 01/03/2024, 09:34 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dasi merupakan salah satu atribut wajib ketika seseorang berpakaian dengan tema formal. Kegunaannya dirasa perlu untuk beberapa profesi, seperti pebisnis, pejabat, hingga pengacara.

Sayangnya, dasi mungkin dinilai tidak begitu baik bagi kesehatan seseorang yang mengenakannya. Penggunaan dasi seperti apa yang dapat membahayakan kesehatan tubuh?

Baca juga: Apakah Efek Memakai Ulang Pakaian Olahraga yang Kotor?

Dampak penggunaan dasi

Sebuah artikel pada Journal Neuroradiology tahun 2018 memberikan alasan saintifik agar pria lebih memperhatikancara cara-cara penggunaan dasi. Karena penggunaan dasi dapat memberikan beberapa dampak kurang baik bagi tubuh. 

Penelitian menunjukkan bahwa mengenakan dasi yang menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman pada leher dapat mengurangi aliran darah ke otak sebesar 7,5 persen.

Sebenarnya angka tersebut kemungkinan tidak akan menimbulkan gejala fisik apapun bagi penggunanya. Umumnya seseorang akan merasakan gejala fisik akibat sirkulasi darah ke otak yang terhambat dimulai dengan penurunan sebesar 10 persen.

Mengenakan dasi dengan simpul Windsor yang dikencangkan selama 15 menit dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak sebesar 7,5 persen dan penurunan tersebut akan turun sebesar 5,7 persen dalam 15 menit setelah dasi dilonggarkan.

Penurunan aliran darah pada angka 10 persen dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, dan mual. Tetapi dengan penurunan aliran darah ke otak sebesar 7,5 persen, sejumlah orang dapat mulai mengalami pusing, sakit kepala, atau mual sementara.

Ditambah dengan faktor-faktor lain, seperti seorang perokok atau lanjut usia, penurunan sebesar 7,5 persen dapat menyebabkan orang tersebut mengalami tekanan berlebih pada tubuh.

Hat ini dapat meningkatkan risiko kehilangan kesadaran atau darah tinggi.

Baca juga: Ahli Ungkap Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Pakaian dan Cara Mencucinya

Meskipun demikian, mengurangi aliran darah ke otak bukanlah satu-satunya risiko kesehatan dari penggunaan dasi. Berikut ini beberapa di antaranya:

Meningkatkan tekanan di dalam bola mata

Sebuah studi dalam British Journal of Ophthalmology mengungkapkan bagaimana dasi yang ketat dapat meningkatkan tekanan intra-okular, tekanan cairan di dalam bola mata. Hal tersebut beresiko mengakibatkan glaukoma. 

Dasi adalah angkutan massal untuk mikroorganisme

Pada profesi dokter, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa banyak bakteri penyebab penyakit dan patogen lainnya yang bisa ada di dasi dokter. 

Dasi dapat membuat Anda tercekik

Banyak orang yang telah mati tercekik ketika dasi tersangkut di mesin. Jadi berhati-hatilah saat mengenakan dasi dan membungkuk di atas mesin, ban berjalan atau ketika Anda hendak menutup pintu.

Apa yang perlu diperhatikan saat menggunakan dasi?

Tekanan apapun pada leher akibat menggunakan dasi menimbulkan ketidaknyamanan baik secara ringan hingga berat.

Jika Anda belum siap melepaskan aksesori formal tersebut, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakannya dengan sedikit lebih longgar. Anda juga dapat memilih untuk tidak mengenakannya sama sekali jika tidak diperlukan.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Tak Ganti Pakaian Dalam Tiap Hari?

Beberapa solusi yang dapat dilakukan saat memilih dan menggunakan dasi agar lebih terasa “nyaman”:

  • Pilihlah dasi yang ringan dan tidak terlalu tebal.
  • Pastikan dasi Anda tidak terlalu ketat di leher.
  • Jika Anda memiliki leher yang sensitif, gunakan pelindung leher di bawah dasi kalian.
  • Anda dapat menggunakan dasi elastis untuk kenyamanan ekstra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com