Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspedisi Laut Dalam Temukan 100 Spesies Baru, Seperti Apa?

Kompas.com - 27/02/2024, 15:42 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti baru-baru ini menemukan spesies laut baru dalam jumlah yang luar biasa saat menjelajahi laut dalam di lepas pantai Chile.

Ekspedisi laut dalam di lepas pantai Chile itu berhasil mengungkap lebih dari 100 spesies laut yang sebelumnya tidak diketahui.

Baca juga: Ekspedisi Sumur Neraka di Yaman, Tempat yang Disebut Penjara Para Jin

Kumpulan hewan laut dalam yang aneh itu termasuk spons, karang spiral, lobster bermata manik-manik, tumpukan bulu babi lonjong yang aneh, serta katak laut berwarna merah cerah.

Ekspedisi bawah laut

Mengutip Live Science, Jumat (23/2/2024) kapal penelitian Schmidt Ocean Institute (SOI) melakukan ekspedisi dasar laut antara 8 Januari hingga 11 Februari yang lalu di lepas pantai Chile.

Ekspedisi yang disebut Seamounts of the Southeast Pacific ini secara total memetakan sekitar 52.800 kilometer persegi lautan.

Awalnya ekspedisi fokus pada pegunungan bawah laut. Dalam ekspedisi ini para ilmuwan berhasil menemukan empat gunung bawah laut yang sebelumnya tidak diketahui.

Yang terbesar, dijuluki Solito menjulang setinggi 3.530 meter di atas dasar laut, menjadikannya empat kali lebih tinggi dari gedung tertinggi di dunia Burj Khalifa (828 m).

Dalam ekspedisi ini peneliti juga menggunakan robot bawah air untuk menjelajahi lereng bawah air dari 10 gunung bawah laut di seluruh penelitian.

Ternyata mereka malah berhasil mengungkap lebih dari 100 spesies baru yang terdiri dari karang, bunga karang, bulu babi, moluska dan krustasea.

“Kami jauh melampaui harapan dalam ekspedisi ini,” Javier Sellanes, ahli biologi kelautan dari Catholic University of the North, di Chile.

Baca juga: Ekspedisi TRIUMPH Dimulai, Saatnya Eksplorasi Laut Dalam Indonesia

"Anda selalu berharap untuk menemukan spesies baru di daerah terpencil dan kurang dieksplorasi, namun jumlah yang kami temukan, terutama untuk beberapa kelompok seperti spons, sungguh menakjubkan," katanya lagi.

Para peneliti mengambil sampel makhluk tersebut dan sekarang akan mulai mempelajari masing-masing makhluk tersebut untuk menentukan apakah itu memang spesies yang baru ditemukan.

“Identifikasi spesies secara menyeluruh bisa memakan waktu bertahun-tahun. Dan jumlah sampel yang luar biasa dapat membuat proses ini menjadi lebih lama,” papar Jyotika Virmani, direktur eksekutif SOI, mengatakan dalam pernyataannya.

Lebih lanjut peneliti mencatat pula bahwa sebagian besar spesies baru yang ditemukan ini hidup di habitat yang rentan, seperti karang air dingin yang sangat rentan terhadap kerusakan akibat pukat dan penambangan laut dalam.

Tim berharap temuan mereka akan membantu menunjukkan kebutuhan mendesak untuk melindungi lingkungan laut di Pasifik dan sekitarnya.

Baca juga: Seluruh Anggotanya Perempuan, Tim Ekspedisi Antartika Patahkan Mitos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com