Penduduk Kota Paling Awal di Eropa Kebanyakan Vegetarian

Menyembelih ternah untuk diambil dagingnya tentunya akan menghabiskan sumber daya penting setelah banyak tenaga kerja yang membesarkan mereka sehingga menghancurkan seluruh sistem.

Sebelumnya, beberapa ilmuwan berasumsi terdapat produksi daging yang intensif di masyarakat Trypillia, berdasarkan perkiraan jumlah ternak mereka.

Tapi itu mungkin tidak benar. Ternyata produk hewani hanya menyumbang 8 hingga 10 persen dari pola makan reguler Trypillia.

Kota yang unik

Pada masa kejayaannya, budaya Trypillia adalah salah satu yang unik. Permukiman mereka, yang tersebar di Ukraina dan Moldova hingga saat ini, dirancang dalam lingkaran konsentris, dengan deretan rumah berjejer di sepanjang 'koridor melingkar', mengelilingi sebuah tempat terbuka di tengah-tengah.

Baca juga: Studi Ungkap Nenek Moyang Manusia Berasal dari Eropa

Namun tidak ada yang benar-benar tahu mengapa budaya Trypillia menghilang sekitar 3000 SM.

Beberapa ahli menduga banguna tersebut dihancurkan secara paksa atau akibat ketegangan politik.

Ada pula yang berhipotesis bahwa iklim yang lebih dingin dan kering menyebabkan berakhirnya masyarakat yang pernah berkembang pesar ini.

Penemuan teknologi pertanian canggih yang tidak mengeksploitasi lingkungan alam semakin besar kemungkinannya bahwa kehancuran Trypillia bukan disebabkan oleh faktor ekonomi, namun disebabkan oleh perubahan sosial atau politik.

Orang-orang pun meninggalkan pemukiman besar dan memutuskan untuk tinggal di pemukiman yang lebih kecil.

Studi dipublikasikan di PNAS.