Meskipun cedera pada dasar kuku umumnya tidak parah hal ini bisa mengakibatkan deformitas pada bentuk kuku atau bahkan retak dan patah, menurut American Society for Surgery of the Hand.
Selain itu infeksi yang mungkin terjadi dapat berdampak pada kerusakan permanen pada kuku.
Memotong kutikula juga dapat menyebabkan masalah kuku seperti tonjolan, bintik putih, atau garis putih.
Jika terkena infeksi bakteri di area tersebut pertumbuhan kuku dapat terhambat.
Baca juga: Mengapa Manusia Memiliki Kuku?
"Itu tidak terlalu estetis dan juga tidak nyaman," kata Ella Toombs, MD, dokter kulit di Washington, DC.
Daripada memotong atau memangkas kutikula beberapa orang lebih memilih untuk mendorong kutikula ke belakang dengan menggunakan alat yang bermata datar.
Namun, AAD menyarankan untuk menghindari praktik ini karena meskipun tidak seburuk memotong atau memangkas mendorong kutikula ke belakang tetap membuat dasar kuku rentan terhadap kotoran dan bakteri meningkatkan risiko infeksi.
Meskipun penampilan kutikula yang didorong ke belakang mungkin terlihat menarik disarankan untuk membiarkannya saja.
Dalam konteks isu kesehatan secara umum kutikula mungkin bukan yang paling dominan.
Meski begitu, memotong kutikula adalah praktik yang dapat dihindari dengan mudah dan lebih baik bagi kesehatan kuku secara keseluruhan.
Meskipun memangkas kutikula mungkin dilakukan pada acara khusus sebaiknya membiarkannya tetap utuh untuk menghindari potensi risiko yang terkait.
Meskipun kutikula mungkin tidak terasa sehalus kulit pada bagian lain tangan sebagian besar terdiri dari jaringan kulit yang membuat menjaga kelembapannya menjadi penting.
Baca juga: Apa Saja Efek Buruk Sering Terpapar Pengering Cat Kuku LED?
Scher mengingatkan bahwa kutikula dapat menjadi kering, pecah-pecah, dan mengelupas, mirip dengan kondisi kulit lainnya.
Penggunaan pelembap, seperti salep, krim, atau petroleum jelly direkomendasikan oleh banyak dokter kulit.
Sementara salep lebih cocok digunakan di malam hari tetapi lotion bisa digunakan sepanjang hari.