Penelitian melibatkan 38 wanita sehat, termasuk 11 wanita pascamenopause yang umumnya tidur setidaknya 7 jam setiap malam.
Penelitian ini terdiri dari dua fase yang berlangsung selama enam minggu masing-masing fase.
Pada satu fase, peserta mempertahankan jadwal tidur reguler mereka sedangkan pada fase lain mereka mengurangi waktu tidur mereka sebanyak satu setengah jam.
Baca juga: Apakah Efek Kurang Tidur Berkepanjangan pada Tubuh?
Tingkat kepatuhan diawasi dengan menggunakan perangkat.
Temuan penelitian ini memiliki signifikansi besar dalam pemahaman faktor risiko diabetes tipe 2 terutama pada wanita.
“Dalam jangka waktu yang lebih panjang, stres yang terus-menerus pada sel-sel yang menghasilkan insulin dapat menyebabkan kegagalan fungsi sel tersebut yang akhirnya berujung pada diabetes tipe 2,” kata St-Onge.
Para peneliti berencana untuk mendalami apakah menstabilkan pola tidur pada individu dengan jadwal tidur yang bervariasi dapat meningkatkan pengendalian gula darah.
Mereka juga tertarik untuk mengetahui apakah pemulihan tidur pada orang yang secara teratur mengalami kekurangan tidur dapat meningkatkan metabolisme glukosa.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Kurang Tidur?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.