Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2023, 09:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pakaian penting bagi manusia. Itu melindungi kita dari berbagai hal, menjadi salah satu cara dalam mengekspresikan diri, dan mencegah kita ditangkap karena ketidaksenonohan di depan umum.

Tapi sejak kapan kita mulai memakainya?

Baca juga: Potongan Kain di Permukiman Zaman Batu Turki Ungkap Sejarah Pembuatan Pakaian

Mengutip IFL Science, Kamis (16/11/2023) sulit untuk mengetahui secara pasti kapan Homo sapiens mulai memakai baju.

Bukti baju tertua yang dimiliki sementara ini adalah Gaun Tarkhan, kemeja linen v-neck yang ditemukan di makam Dinasti Pertama di pemakaman Mesir kuno Tarkhan oleh ahli Mesir Flinders Petrie.

Namun, baru dalam beberapa tahun terakhir, penanggalan radiokarbon mengungkapkan bahwa pakaian tersebut dibuat antara tahun 3482 hingga 3102 SM.

Tapi Anda mungkin berpikir juga orang-orang sebelum itu tentunya sudah memakai pakaian.

Sayangnya, hingga saat ini para arkeolog belum menemukan pakaian yang lebih tua dari pakaian Tarkhan.

Ini tidak mengherankan, pasalnya tidak seperti saat ini ketika banyak pakaian terbuat dari serat sintetis yang tidak dapat terbiodegradasi, pakaian zaman dahulu dibuat dari serat hewani atau nabati yang dapat terurai, seperti wol atau linen.

Gaun Tarkhan kemungkinan besar hanya bertahan karena berada di lingkungan yang sangat kering, sehingga menghambat degradasinya.

Bukti pakaian tertua

Namun, meski kemeja adalah pakaian paling awal yang ditemukan, ini bukanlah bukti paling awal dari tekstil tenun yang dibuat manusia.

Baca juga: Temuan Tulang Belulang Buktikan Manusia Sudah Bikin Baju 120.000 Tahun Lalu

Para arkeolog menemukan pecahan tektil tenin nabati di sisa-sisa pemukiman kuno Çatalhöyük, Turki, yang diperkirakan berusia sekitar 8.500 tahun, yang mungkin menunjukkan bahwa orang-orang memproduksi dan mengenakan pakaian pada saat itu.

Dan jika kita tetap berpegang pada serat, ada bukti yang jauh lebih tua dibandingkan potongan kain yang ditemukan di Turki. Sekitar 1.440 kilometer jauhnya di Gua Dzudzuana, Georgia, para peneliti menemukan serat rami liar.

Beberapa serat telah dipelintir dan diwarnai dengan pigmen alami, yang disarankan oleh tim sebagai bukti penjahitan pakaian.

Namun inilah hal yang menarik, serat-serat ini berusia sekitar 30.000 tahun, sebuah lompatan yang cukup signifikan ke masa asal mula pakaian.

Mempelajari kutu

Peneliti juga mengambil cara yang tidak biasa untuk mengetahui asal mula baju, yaitu dengan bantuan kutu.

Ada dua jenis kutu yang memakan manusia; kutu kepala menggigit kulit kepala kita, sedangkan kutu badan memakan tubuh.

Kutu badan juga hidup di pakaian kita, sehingga para ilmuwan berteori bahwa jika mereka dapat mengetahui kapan kutu badan berasal, hal ini dapat memberikan bukti tidak langsung kapan manusia juga mulai mengenakan pakaian.

Baca juga: Tulisan “Allah” dan “Ali” Ditemukan pada Pakaian Pemakaman Viking

Dalam sejumlah penelitian, peneliti telah membandingkan DNA kutu kepala dan kutu badan untuk mengetahui kapan kutu badan itu muncul.

Salah satu perkiraan terbaru menunjukkan bahwa kutu badan mungkin berbeda dari kutu kepala antara 83.000 hingga 170.000 tahun yang lalu, sehingga menunjukkan asal muasal pakaian pada masa itu.

Namun, ini hanyalah perkiraan kasar; kutu badan memerlukan waktu untuk beradaptasi, sehingga pakaian mungkin sudah ada sebelum jangka waktu ini.

Itu hanyalah bukti bahwa manusia zaman modern mengenakan pakaian.

Ada tanda-tanda bahwa Neanderthal mungkin juga mengenakan mantel bulu.

Meskipun demikian, semakin jauh kita menelusuri sejarah, semakin sulit untuk menemukan bukti langsung, bisa jadi kita tidak akan pernah mengetahui kebenaran sesungguhnya tentang kemunculan pakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com