Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ikan yang Mati Mengapung ke Permukaan?

Kompas.com - 17/11/2023, 17:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banyak spesies ikan yang mengapung ketika mati, terutama ikan yang memiliki organ khusus yang disebut kantung renang.

Namun, ada juga spesies ikan lain yang tidak mengapung ketika mati. Ikan dalam kategori ini biasanya tidak memiliki kantung renang, contohnya adalah hiu dan pari Manta.

Mengapa ikan mengapung saat mati?

Tubuu ikan sedikit lebih padat daripada air tempat mereka berenang. Ikan hampir bersifat apung netral, artinya gaya yang bekerja pada ikan untuk membuatnya tenggelam kira-kira sama dengan gaya di dalam ikan yang membuatnya mengapung. Ini juga berarti ikan tidak perlu bekerja terlalu keras agar tidak terapung atau tenggelam.

Tekanan meningkat seiring dengan kedalaman air. Sebagian besar spesies ikan melawan fluktuasi menggunakan kantung renang (juga disebut kantung gas atau kantung udara).

Baca juga: A Day in a Life Ikan Raksasa Mola

Air masuk ke mulut ikan dan melewati insang, tempat oksigen diekstraksi dan dibawa oleh hemoglobin melalui aliran darah. Hemoglobin melepaskan sebagian oksigen ke dalam kantung renang.

Jumlah oksigen di kandung kemih menentukan daya apung ikan. Jikabikan mulai tenggelam, oksigen diserap ke dalam kandung kemih. Jika ia mengapung terlalu banyak, gas akan berdifusi ke dalam darah dan keluar insang.

Oksigen tetap berada di kandung kemih setelah ikan mati. Gas tambahan dilepaskan selama dekomposisi.

Saat ikan membusuk, gas mengisi rongga tubuhnya. Kemudian, perut ikam menjadi balon dan ikan mengapung ke permukaan.

Baca juga: Apakah Ikan Mentah pada Sushi Aman untuk Dimakan?

Sebagian besar massa ikan adalah tulang dan otot di sisi punggungnya, sehingga saat perut ikan naik, ikan cenderung dalam posisi terbalik.

Ikan tidak selalu langsung mengapung ke permukaan setelah mati. Mereka mungkin tenggelam ke dasar air untuk sementara waktu sampai gasnya menumpuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com