Terutama bagi lebah madu yang menghubungkan aroma dengan nektar bunga. Ini membantu mereka menemukan bunga yang sama di masa depan.
Namun, penelitian mengungkapkan bahwa perubahan aroma oleh ozon menjadi permasalahan serius. Di pusat pusaran aroma, hanya 52 persen lebah madu yang bisa mengenali aroma dari 6 meter, turun menjadi 38 persen pada 12 meter.
Lebih memprihatinkan lagi, di pinggiran aroma yang membusuk lebih cepat akibat ozon, hanya 32 persen lebah yang bisa mengenali aroma dari 6 meter, dan hanya 10 persen yang bisa mengenali aroma dari 12 meter.
Profesor Christian Pfrang menyimpulkan bahwa polusi udara tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, keanekaragaman hayati, dan iklim, tetapi juga mengganggu peran penting lebah dan serangga penyerbuk lainnya.
Ini seharusnya menjadi peringatan dan ajakan untuk mengatasi masalah polusi udara dan mendukung kelangsungan produksi pangan dan keanekaragaman hayati di masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.