Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Dinosaurus Eropa yang Ikonik dari Zaman Kapur?

Kompas.com - 03/09/2023, 20:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Dinosaurus yang ikonik bagi sebagian besar orang kemungkinan yang terbayangkan adalah Tyrannosaurus rex (T-rex) atau Triceratops.

Akan tetapi, ternyata di Eropa memiliki keanekaragaman dinosaurus yang cenderung berbeda dengan hewan-hewan purba di benua lain, terutama yang hidup di periode Cretaceous atau Zaman Kapur.

Dilansir dari Phys, Minggu (3/9/2023), selama Zaman Kapur Akhir (Late Cretaceous), sekitar 100 hingga 66 juta tahun yang lalu, Eropa adalah sebuah kepulauan yang luas dengan banyak pulau besar dan kecil.

Daratan Eropa di zaman tersebut terletak di laut tropis yang dangkal, yang disebut sebagai Kepulauan Eropa Kapur Akhir (Late Cretaceous European Archipelago).

Baca juga: Seperti Apa Dinosaurus Vegetarian yang Ditemukan di Thailand?

Dinosaurus Eropa yang ikonik

Di kepulauan ini, hidup berbagai kelompok dinosaurus yang sangat berbeda dengan di benua lain. Bahkan, tak jarang dinosaurus yang ditemukan berukuran jauh lebih kecil dibandingkan kerabat mereka di daratan.

Dinosaurus Eropa tersebut termasuk di antaranya adalah theropoda karnivora berukuran kecil dan sedang.

Tak hanya itu, spesies dinosaurus ikonik lainnya dari Eropa di antaranya seperti ankylosaurus dengan kulit lapis baja, sauropoda berleher panjang, hadrosaurus berparuh bebek, dan rhabdodontid.

Namun, salah satu spesies yang paling ikonik dan paling penting bagi ekosistem Eropa di masa itu adalah kelompok dinosaurus dari famili Rhabdodontidae.

Spesies dinosaurus ini merupakan kelompok dinosaurus herbivora berukuran sedang yang paling umum di Kepualauan Eropa pada Zaman Kapur.

Baru-baru ini, sekelompok tim peneliti gabungan dari Universities of Tübingen (Germany), Budapest (Hungary) dan Bucharest (Romania), mengungkapkan tentang dinosaurus unik dari Eropa.

Baca juga: Seperti Apa Bibir Dinosaurus T-rex?

Studi tentang ulasan spesies dinosaurus unik dan ikonik dari Eropa ini telah dipublikasikan di jurnal Fossil Record.

Dinosaurus Eropa dalam keluarga Rhabdodontid, secara umum merupakan hewan berukuran kecil hingga sedang dengan panjang tubuh sekitar 2-6 Meter.

"Mereka mungkin merupakan herbivora berkaki dua, ditandai dengan tubuh yang agak gempal, dengan tungkai belakang yang kuat, tungkai depan yang pendek, ekor yang panjang, dan tengkorak segitiga yang relatif besar yang meruncing ke arah depan dan berakhir dengan moncong yang sempit," jelas Felix Augustin, penulis utama penelitian di Fossil Record.

Ia juga menjelaskan, dinosaurus ini memiliki tengkorak yang relatif kuat dengan rahang yang kuat, gigi yang besar, dan paruh runcing yang dilapisi keratin.

"Ini menunjukkan bahwa dinosaurus tersebut beradaptasi dengan baik untuk memakan tanaman yang keras," jelas Augustin.

Analisis terhadap beberapa sisa fosil dinosaurus ini, peneliti menyimpulkan bahwa beberapa individu dengan usia yang berbeda ditemukan bersama-sama, yang mana ini mengindikasikan bahwa dinosaurus herbivora ini hidup berkelompok.

Baca juga: Seperti Apa Dinosaurus dengan Leher Terpanjang di Bumi?

Dinosaurus endemik Eropa dari Zaman Kapur

Dinosaurus ini telah punah jauh sebelum kepunahan massal di Eropa Barat pada sekitar 69 juta tahun yang lalu, yang kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan lingkungan yang kemudian memengaruhi tanaman yang mereka makan.

Kendati demikian, peneliti menyebutkan bahwa jauh dari periode kepunahan massal, dinosaurus ini dapat bertahan hidup lebih lama di Eropa Timur.

Fakta menariknya, fosil rhabdodontid hanya ditemukan di Eropa. Tak hanya itu, fosil dinosaurus Eropa ini juga hanya ditemukan pada batuan yang berumur antara 86-66 juta tahun yang lalu.

Oleh karenanya, hewan ini pun menjadi dinosaurus endemik di Kepulauan Eropa dari Zaman Kapur Akhir.

Baca juga: Berapa Banyak Fosil Dinosaurus yang Belum Ditemukan?

Saat ini, kelompok dinosaurus dari keluarga rhabdodontid tersebut terdiri dari 9 spesies yang berbeda dari lima negara Eropa, di antaranya dari Perancis, Spanyol, Austria, Hungaria dan Rumania.

"Spesies rhabdodontid pertama diberi nama secara ilmiah pada lebih dari 150 tahun yang lalu dan yang terakhir baru-baru ini pada November 2022, jadi, meskipun kelompok ini memiliki sejarah penelitian yang panjang, kami masih harus banyak belajar tentangnya," kata Augustin.

Augustin menambahkan, secara umum, penggambaran mereka tentang dunia dinosaurus sangat bias terhadap fauna dinosaurus yang terkenal dari Amerika Utara dan Asia.

Selain itu, fosil dinosaurus dari Zaman Kapur Akhir memang jauh lebih jarang ditemukan di Eropa, dan sejauh ini belum ada kerangka lengkap dari rhabdodontid yang dideskripsikan.

Kendati dinosaurus ini sangat melimpah dan umum di Eropa pada zaman Upper Cretaceous, namun beberapa aspek penting tentang mereka masih banyak yang belum dipahami dan diketahui, termasuk proporsi tubuh mereka, postur dan cara bergerak, serta perilaku makan mereka.

Baca juga: Apakah Dinosaurus Bisa Terserang Penyakit?

"Dalam beberapa dekade terakhir, banyak fosil rhabdodontid yang baru, dan sering kali terawetkan dengan baik, telah ditemukan di seluruh Eropa, yang sebagian besar masih harus dipelajari," ungkap Augustin.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini sebuah proyek penelitian bersama sedang berlangsung untuk mempelajari materi fosil yang tersedia.

Studi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang evolusi dan gaya hidup dinosaurus Eropa yang ikonik dan menarik ini.

Baca juga: Bukti Pertama Dinosaurus Memakan Mamalia, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com