Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2023, 16:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Dinosaurus memiliki masa hidup relatif lama. Misalnya, Tyrannosaurus rex tertua yang ditemukan hidup selama sekitar 30 tahun. 

Umur yang panjang dan penuaan kerap diikuti oleh sejumlah penyakit. Tetapi, apakah dinosaurus juga mengalami penyakit seperti hewan-hewan lainnya?

Penyakit dinosaurus, adakah?

Dilansir dari Discover Magazine, Penélope Cruzado-Caballero , asisten profesor paleontologi di Universitas La Laguna, Spanyol, mengatakan bahwa dinosaurus hidup dengan beragam penyakit.

Para ahli mengetahuinya dengan mempelajari tanda-tanda penyakit tersebut yang tertinggal di fosil dinosaurus. 

Baca juga: Bagaimana Cara Dinosaurus Berkomunikasi?

Cruzado-Caballero menjelaskan, dalam kebanyakan kasus, ilmuwam hanya bisa mengetahui tentang penyakit yang menyerang tulang dinosaurus.

Penyakit apa yang menyerang dinosaurus?

Catatan fosil terfragmentasi sehingga sulit bagi ilmuwan untuk mengatakan penyakit mana yang paling umum dan spesies mana yang paling sering terserang penyakit.

Tetapi, ilmuwan tahu beberapa penyakit dinosaurus, salah satunya adalah dinosaurus mengalami infeksi tulang seperti yang kita alami hari ini. 

Misalnya, ruang tulang mungkin tampak berisi nanah yang membatu atau mungkin ada ruang di dalam tulang yang termakan oleh infeksi yang telah mengering.

Baca juga: Bagaimana Cara Dinosaurus Kawin?

 

Selain itu, spondyloarthropathies (sejenis radang sendi), kanker, dermatitis, osteochondrosis (pertumbuhan tulang yang tidak normal) dan lainnya muncul selama era dinosaurus.

Menurut Matthew Carrano, kurator Dinosauria di Smithsonian National Museum of Natural History, ada juga beberapa contoh dinosaurus yang menderita asam urat. 

Dalam hal ini, dinosaurus kemungkinan besar tidak mati karena asam urat tetapi mati bersamanya, sehingga asam urat bukan merupakan penyakit mematikan bagi dinosaurus.

Penyakit apa yang bisa diketahui dari fosil?

Untuk menjawabnya, ilmuwan masih belum tahu banyak tentang penyakit dinosaurus karena penyakit itu harus cukup signifikan untuk berdampak pada tulang. 

Baca juga: Seperti Apa Bibir Dinosaurus T-rex?

Selain itu, dinosaurus harus hidup cukup lama untuk terkena penyakit. Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar catatan fosil terdiri dari dinosaurus remaja, bukan dewasa, dan banyak dari mereka masih terlalu muda untuk menderita penyakit.

Cruzado-Caballero mengatakan, ilmuwan bergantung pada fakta bahwa penyakit tersebut telah meninggalkan jejak di tulang dan telah menjadi fosil. 

Fakta lainnya bahwa sebuah tulang menjadi fosil dan bertahan hingga hari ini sudah merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. 

Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, ilmuwan juga bisa menemukan penyakit yang menyerang kulit dengan melihat bekas kulit yang sudah memfosil.

Baca juga: Seperti Apa Dinosaurus dengan Leher Terpanjang di Bumi?

Dalam makalah tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Paleopathology, ilmuwan melihat jejak kulit Gryposaurus yang menjadi fosil dan dapat diamati 75 juta tahun kemudian. 

Di dalamnya, ilmuwan bisa melihat lesi di permukaan kulit yang kemungkinan mirip dengan dermatitis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com