Oleh: Marcellinus M.B. Utomo dan Levina A.G. Pieter
TIDAK ada yang abadi kecuali perubahan. Buah pemikiran seorang filusuf Yunani, Heracletos ini relevan dan menjadi buah pikir yang tak lekang zaman.
Baca juga: Ini Dampak Psikologis Pamer Harta di Media Sosial bagi Masyarakat
Era digital saat ini menjadi salah satu bukti bahwa zaman telah berganti dengan seakan dunia yang dulunya sangat jauh dan tak terbayang menjadi terasa dekat dengan bantuan teknologi.
Era ini menjadikan kita yang bersedia masuk atau mau tak mau terseret masuk di dalamnya menjadi masyarakat digital.
Salah satu perkembangan digital yang sangat diakrabi oleh masyarakat global adalah media sosial. Berbagai bentuk media sosial menawarkan suatu kehidupan di genggaman tangan dan pertukaran informasi berjalan secepat kilat untuk menjangkau audiens yang maha luas.
Suatu masa yang mungkin tak terbayangkan pada 20-30 tahun yang lampau.
Setiap hal akan memiliki dua sisi mata uang, tidak ada kesempurnaan karena cara pandang yang beragam, demikian pula dengan media sosial.
Baca juga: Marak Pamer Harta Review Saldo ATM di Media Sosial, Ini Kata Pakar LIPI
Di sini, sisi negatif media sosial akan dikesampingkan terlebih dahulu dan hanya akan berfokus pada dampak positifnya karena itulah yang perlu lebih banyak lagi dikelola agar manfaat media sosial menjadi lebih terasa bagi peradaban.
Dalam teori-teori modal sosial klasik, media sosial belum tersebut dalam dialektika modal sosial. Secara ilmiah, teori modal sosial sangatlah beragam dan didefinisikan berbeda-beda oleh para pemikirnya.
Secara garis besar terdapat beberapa pokok dalam teori modal sosial, yakni nilai bersama (shared value), adanya individu atau kelompok yang bersepakat mencapai tujuan yang sama secara bersama-sama, adanya pengikat seperti norma dan tata nilai, dan menjadi rangkaian proses untuk mencapai level saling percaya dan saling pengertian.
Mengutip pada hasil survei Statista, pengguna media sosial meningkat seiring dengan semakin masifnya layanan koneksi internet dan semakin terjangkaunya harga ponsel pintar.
Masih dari sumber yang sama, per Februari 2022, ada 191,4 juta akun media sosial aktif di Indonesia.
Ini menjadikan Indonesia berada di peringkat 3 jumlah pengguna media sosial tertinggi di Kawasan Asia Pasifik, setelah China dan India. Dalam sehari, pengguna sosial media menghabiskan sekitar 3 jam 20 menit di depan layar.
Jumlah pengguna yang sangat besar ini menjadikan pengguna memiliki komunitas-komunitas digital yang menjadi ceruk-ceruk kecil berdasarkan irisan-irisan yang sama, yang bisa berupa kesamaan identitas yang beraneka ragam jenisnya, kesamaan hobi dan ketertarikan akan hal-hal tertentu, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Peran Meme Media Sosial dalam Menyampaikan Pesan Politik
Irisan-irisan inilah yang akan secara tidak langsung memungkinkan para pengguna media sosial terkoneksi dengan pengguna yang lain sehingga jejaring akan semakin masif dan kompleks.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya