Biasanya, pengikatan adenosin pada reseptornya menghasilkan rasa kantuk dan menekan sistem saraf pusat, yang memperlambat aktivitas sel saraf dan meningkatkan relaksasi.
Baca juga: Berapa Jumlah Kafein dalam Matcha?
Tetapi, ketika molekul kafein menggantikan adenosin dan mengikat reseptor yang sama, ini akan menghalangi tindakan adenosin yang memicu tidur dan mempercepat aktivitas sel saraf. Hal itu menyebabkan seseorang untuk sementara merasa lebih terjaga dan energik.
Penelitian Lane menemukan bahwa kafein dapat meningkatkan stres pada orang yang mengonsumsinya setiap hari.
Dalam sebuah penelitian kecil terhadap kebiasaan peminum kopi, ia menemukan bahwa kafein memperkuat respons stres dalam tubuh, mengakibatkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, serta peningkatan produksi hormon stres.
Kafein secara langsung memengaruhi tidak hanya cara tubuh seseorang merespons stres, tetapi juga pikiran dengan memperbesar persepsi individu tentang stres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.