Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Bagaimana Masa Depan Zoologi di Indonesia?

Kompas.com - 18/07/2023, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tradisi kepakaran di bidang zoologi, khususnya anatomi dan morfologi hewan terjaga dengan diangkatnya guru-guru besar di bidang ini sebagai kepala departemen secara silih berganti, juga pengembangan infrastruktur prasarana pendidikan tinggi dan riset di dalamnya.

Baca juga: Apakah Ada Hewan yang Lebih Besar dari Paus Biru?

Bidang kepakaran zoologi yang khusus mempelajari perilaku hewan pun mulai berkembang pada tahun 1960 di kampus ini dan telah menghasilkan lulusan-lulusan dengan nama besar di bidang perilaku primata seperti Jane Goodall dan Dian Fossey.

Tradisi kepakaran zoologi berlanjut dan meluas ke bidang ekologi dan biologi evolusi sejak tahun 2008.

Pada tahun 2012, Profesor John Gurdon dianugerahi Hadiah Nobel di bidang Fisiologi dan Kedokteran atas hasil risetnya bersama Shinya Yamanaka dari Universitas Kyoto, Jepang, tentang kloning katak badut afrika, Xenopus laevis dari inti sel somatik.

Barangkali sebagian dari masyarakat kita di Indonesia mengenal David Attenborough dari acara televisi tentang sejarah alam fauna yang diproduksi oleh stasiun televisi nasional Inggris, British Broadcasting Corporation (BBC).

David yang mendarmabaktikan karirnya sebagai penyiar dan di bidang produksi filem dokumenter tentang konservasi satwa ini mulai tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Cambridge pada tahun 1945.

Atas capaiannya di bidang sains, pendidikan, dan seni, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Charles dari Wales menghadiahkan gelar bangsawan kehormatan kepadanya, masing-masing pada tahun 1985 dan 2022. Hal ini mengisyaratkan dukungan negara terhadap diseminasi ilmu dasar kepada masyarakat secara luas.

Zoologi tidak menjadi bidang populer di Indonesia karena secara alamiah proporsi pecinta dan pemerhati hewan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah seluruh populasi manusia di dunia.

Baca juga: Apakah Hewan Bisa Merasakan Cinta?

Secara historis, faktor eksploitasi sumberdaya alam hewani di masa kolonial dan faktor ketersediaan sumberdaya yang melimpah sejak dua abad yang lalu cenderung menegasi kepentingan untuk mempelajari fauna Indonesia secara mendalam dan menggali potensi keanekaragaman dan kemanfaatannya.

Terlebih lagi, zoologi adalah ilmu dasar yang cukup sulit untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari, pun sebagai bangsa yang telah cukup lama berdaulat atas kekayaan keanekaragaman hayatinya.

Tanpa keberadaan kaum cerdik cendekia yang mampu menerobos kondisi status quo tersebut di atas, sulit rasanya membalik keadaan sehingga generasi muda terinspirasi.

Dukungan negara terhadap para cerdik cendekia pun diperlukan untuk mewujudkan potensi keilmuan fauna nasional sebagai simbol kemajuan pembangunan intelektual manusia Indonesia.

Evy Arida
Peneliti Pusat Riset Zoologi Terapan - BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com