Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Kangkung Sebagai Fitoremediator, Apakah Aman Untuk Dikonsumsi?

Kompas.com - 30/06/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Nitrat dapat diubah menjadi nitrit dalam tubuh manusia yang dapat membentuk senyawa nitrosamin yang beracun. Senyawa ini dapat menimbulkan risiko kanker, terutama kanker perut dan usus.

Baca juga: Daftar Sayur Paling Sehat di Dunia, Apa Saja?

Kangkung mengandung nitrat secara alami, namun,jika kangkung sudah terkontaminasi oleh nitrat dari pupuk atau bahan kimia, memanaskan kangkung secara berulang dapat meningkatkan risiko terbentuknya senyawa nitrosamin beracun.

Untuk menghindari risiko terpapar oleh senyawa nitrosamin beracun, sebaiknya memasak kangkung dengan cara yang sehat dan tepat seperti direbus atau ditumis, juga tidak memanaskannya secara berulang.

Selain itu, disarankan untuk membeli kangkung dari sumber yang terpercaya dan terhindar dari bahan kimia atau pupuk yang berlebihan.

Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap kangkung. Gejala alergi dapat meliputi gatal-gatal, ruam kulit, dan sulit bernapas.

Jika mengalami gejala alergi setelah mengkonsumsi kangkung, segera hentikan konsumsi dan berkonsultasi dengan dokter. Selain itu kandungan oksalat di dalam kangkung dapat menyebabkan batu ginjal pada orang yang rentan.

Oleh karena itu, sebaiknya kangkung dikonsumsi dengan jumlah yang seimbang dan tidak berlebihan.

Kangkung juga dapat terkontaminasi oleh parasit yang dapat menyebabkan penyakit seperti Fascioliasis dan Opisthorchiasis. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kangkung yang dikonsumsi sudah dicuci bersih dan dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi.

Baca juga: 6 Sayur yang Bisa Dimakan Mentah

Fascioliasis dan Opisthorchiasis adalah dua jenis infeksi parasitik yang disebabkan oleh cacing hati.

Fascioliasis disebabkan oleh cacing hati Fasciola hepatica dan Fasciola gigantica. Sedangkan Opisthorchiasis, disebabkan oleh cacing hati Opisthorchis viverrini dan Opisthorchis feline.

Parasit-parasit ini menyebabkan kerusakan hati dan saluran empedu pada hewan ternak dan manusia. Gejala yang timbul akibat Fascioliasis seperti demam, sakit perut, mual, muntah, diare, penurunan berat badan, dan ikterus (kuning pada kulit dan mata).

Sedangkan Opisthorchiasis dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, diare, demam, dan ikterus.

Pencegahan terpaparnya oleh parasit-parasit ini adalah dengan memperhatikan pengolahan kangkung sebelum dikonsumsi yaitu mencucinya hingga bersih dan memasaknya sampai matang.

Kangkung secara umum tidak berbahaya untuk dikonsumsi, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan tidak tercemar oleh logam berat, bahan kimia atau kotoran lainnya.

Sebagai fitoremediator, meskipun kangkung dapat membantu membersihkan air dan tanah dari polutan, ini bukanlah solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah lingkungan.

Hal penting untuk mencegah pencemaran lingkungan adalah dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan memperhatikan pengelolaan limbah yang baik.

Baca juga: Mana yang Lebih Sehat, Makan Buah dan Sayur Mentah atau Dimasak?

Rina Andriyani, Nurfitri Abdul Gafur dan Hanies Ambarsari
Periset Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih - BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com