KOMPAS.com - Bulan purnama atau full moon adalah salah satu dari 8 fase bulan. Saat bulan purnama, seluruh permukaan Bulan yang diterangi cahaya dapat terlihat dari Bumi.
Bulan purnama biasanya dianggap sebagai fase bulan yang paling mencolok karena selama fase ini sebagian besar sinar matahari terpantul dari Bulan ke Bumi.
Separuh Bulan selalu menghadap Matahari saat mengorbit, dan separuh lainnya selalu terang dan separuh lainnya selalu gelap.
Saat Bulan bergerak melalui orbitnya, jumlah permukaan bulan yang diterangi yang terlihat dari Bumi berubah, menciptakan fase bulan.
Baca juga: 7 Fakta Deimos, Bulan Terkecil Milik Planet Merah
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, bulan purnama terjadi saat bulan mencapai titik tengah orbitnya, yaknu saat tepat berseberangan dengan Matahari, dengan Bumi berada di antaranya.
Karena posisinya berlawanan dengan Matahari, bulan purnama terbit saat matahari terbenam dan terbenam saat matahari terbit.
Selama dan sekitar malam bulan purnama, benda langit lain, seperti bintang dan planet, lebih sulit diamati karena cahaya Bulan yang menyilaukan.
Sulit juga untuk mengamati permukaan Bulan itu sendiri saat penuh karena cahayanya cenderung menghilangkan fitur topografi.
Siklus fase bulan berlangsung mendekati satu bulan, yakni pada 29,5 hari. Dengan demikian, bulan purnama biasanya terjadi sekali per bulan kalender, tetapi, ketika bulan purnama terjadi dalam dua hari pertama bulan tertentu, bulan purnama kedua dapat terjadi dalam bulan yang sama.
Baca juga: 10 Fakta Menarik Titan, Bulan Terbesar Milik Saturnus
Fenomena ini, yang dikenal sebagai "bulan biru", terjadi rata-rata setiap 33 bulan sekali, meskipun ada tahun-tahun di mana dua bulan biru terjadi.
Fase Bulan menggambarkan berapa banyak permukaan Bulan yang diterangi dari sudut pandang manusia Bumi. Dilansir dari Space, berikut adalah 8 fase Bulan dan penjelasannya:
Bulan baru adalah fase ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari.
Saat itu, sisi Bulan yang menghadap ke arah Bumi tidak menerima sinar Matahari langsung. Ia hanya diterangi oleh sinar Matahari redup yang dipantulkan dari Bumi.
Saat Bulan bergerak mengelilingi Bumi, sisi yang dapat dilihat dari Bumi secara bertahap menjadi lebih terang karena mendapat cahaya langsung dari Matahari.
Baca juga: Berapa Umur Bulan?
Kuartal pertama adalah fase ketika Bulan berada 90 derajat dari Matahari dan setengahnya a diterangi dari sudut pandang manusia di Bumi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.