KOMPAS.com - Kol termasuk dalam genus sayuran Brassica, yang meliputi brokoli, lobak, dan kubis Brussel.
Kol memiliki berbagai bentuk dan warna, termasuk merah, ungu, putih, dan hijau, dengan daun yang berkerut atau halus.
Kol merupakan sayuran yang sarat dengan vitamin dan mineral. Oleh sebab itu, kol dipercaya mampu memberikan manfaat untuk kesehatan.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa manfaat kol untuk kesehatan.
Baca juga: 5 Manfaat Terong Ungu untuk Kesehatan
Sayuran silangan seperti kol mengandung banyak antioksidan berbeda yang telah terbukti mampu mengurangi peradangan kronis.
Satu studi tahun 2014 menunjukkan bahwa makan lebih banyak sayuran silangan dapat mengurangi penanda peradangan.
Studi lainnya terhadap lebih dari 1.000 wanita menunjukkan bahwa mereka yang makan sayuran silangan dalam jumlah tertinggi memiliki tingkat peradangan yang jauh lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang makan dalam jumlah paling sedikit.
Jika ingin meningkatkan kesehatan pencernaan, kol yang kaya akan serat adalah pilihan yang bagus. Sayuran renyah ini penuh dengan serat tak larut yang baik untuk usus.
Baca juga: 4 Manfaat Rumput Laut untuk Kesehatan
Serat tidak larut membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat dengan menambahkan kotoran ke dalam tinja dan mendorong pergerakan usus secara teratur.
Terlebih lagi, kol juga kaya akan serat larut, yang telah terbukti mampu meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan di usus. Ini karena serat adalah sumber bahan bakar utama untuk bakteri seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli.
Bakteri tersebut melakukan fungsi penting, seperti melindungi sistem kekebalan tubuh dan menghasilkan nutrisi penting seperti vitamin K2 dan B12.
Kol ungu mengandung senyawa kuat yang disebut antosianin, yakni pigmen tanaman yang termasuk dalam keluarga flavonoid.
Baca juga: 3 Manfaat Rebung untuk Kesehatan
Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara mengonsumsi makanan yang kaya akan antosianin dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Dalam sebuah studi tahun 2013 yang melibatkan 93.600 wanita, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan yang kaya antosianin lebih tinggi memiliki risiko serangan jantung yang lebih rendah.
Analisis lain dari 15 studi observasional memiliki temuan serupa, yakni peningkatan asupan flavonoid dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit jantung yang secara signifikan lebih rendah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.