Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2023, 16:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alam semesta memiliki batas kecepatan dan itu adalah kecepatan cahaya.

Tidak ada yang dapat bergerak lebih cepat dari cahaya, bahkan wahana luar angkasa terbaik terbaik saat ini.

Jadi berapa kecepatan cahaya?

Dikutip dari Live Science, Rabu (31/5/2023) cahaya bergerak dengan kecepatan luar biasa, yaitu 300.000 Km per detik atau setara dengan lebih dari 1 miliar km/jam.

Ini cukup cepat untuk mengelilingi Bumi sebanyak 7,5 kali dalam satu detik.

Bandingkan saja dengan jet penumpang biasa yang membutuhkan lebih dari dua hari untuk satu kali mengelilingi Bumi. Itu belum termasuk berhenti untuk mengisi bahan bakar atau singgah.

Baca juga: Mengapa Serangga Tertarik pada Cahaya?

Mengukur kecepatan cahaya

Pada awal 1600-an, ilmuwan Ole Roemer mampu mengukur kecepatan cahaya (biasanya disebut c) dengan menggunakan pengamatan satelit Jupiter.

Sekitar pergantian abad ke-19, fisikawan James Clerk Maxwell menciptkan teorinya tentang elektromagnetisme.

Cahaya itu sendiri terdiri dari medan listrik dan magnet, sehingga elektromagnetisme dapat menggambarkan perilaku dan gerak cahaya.

Nilai tersebut adalah 299.788 Km per detik, dengan margin kesalahan plus minus 30.

Namun hitungan tersebut kembali disempurnakan pada tahun 1970-an dengan menggunakan laser untuk mengukut kecepatan cahaya dengan presisi yang jauh lebih tinggi, hanya menyisakan kesalahan 0,001.

Baca juga: Keindahan Cahaya Nebula dari Ledakan Bintang yang Sekarat, Objek Apa Itu?

 

Hasil itu nilainya tetap dan digunakan untuk menentukan satuan panjang. Manusia pun telah sepakat bahwa kecepatan cahaya tepatnya adalah 299.792.458 Km per detik.

Kecepatan cahaya berubah

Tetapi kecepatan cahaya dapat berubah tergantung pada apa yang dilaluinya, misalnya udara, air, atau yang lain. Hal ini membuat kecepatan cahaya pun bisa melambat.

Menariknya, kecepatan cahaya tidak sebanding dengan jarak ruang yang luas, yang merupakan ruang hampa.

Baca juga: Video Viral Bola Cahaya Merah Disebut Meteor dan Flare Gun, Astronom: Itu Balon

 

Dibutuhkan 8 menit cahaya dari Matahari untuk mencapai Bumi dan beberapa tahun untuk cahaya dari bintang terdekat lainnya (seperti Proxima Centauri) untuk sampai ke planet kita.

Ini sebabnya para astronom mengunakan satuan tahun cahaya atau jarak yang dapat ditempuh cahaya dalam satu tahun, untuk mengukur jarak yang sangat jauh di luar angkasa.

Karena batas kecepatan universal ini, teleskop pada dasaranya adalah mesin waktu.

Saat para astronom melihat bintang yang berjarak 500 tahun cahaya, mereka melihat cahaya dari 500 tahun yang lalu.

Cahaya dari jarak sekitar 13 miliar tahun cahaya (setara dengan 13 miliar tahun lalu) muncul sebagai latar belakang gelombang mikro kosmik, yang merupakan sisa radiasi dari Big Bang pada masa awal alam semesta.

Baca juga: Pantulan Cahaya di Kutub Selatan Mars Bukan Air, Kemungkinan Lempung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com