Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, Astronom Deteksi Cahaya dari Fenomena Tabrakan Lubang Hitam

Kompas.com - 26/06/2020, 19:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Lubang hitam masih selalu menjadi misteri para ilmuwan dan astronom, bahkan perilakunya selalu menarik untuk diteliti.

Untuk pertama kalinya, seperti melansir Science Alert, Jumat (26/6/2020), para astronom melihat kilatan cahaya dari tabrakan dua lubang hitam.

Benda-benda langit saling bertemu dan bergabung sejauh 7,5 miliar tahun cahaya, dalam pusaran materi panas yang berputar di sekitar lubang hitam supermasif.

Pusaran ini disebut accretion disk dan mengorbit pada cakrawala lubang hitam, pada titik di mana gravitasi sangat kuat, sehingga cahaya pun tidak bisa lepas dari pusaran tersebut.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Apa Itu Lubang Hitam dan Bagaimana Terbentuknya?

Itu sebabnya para ilmuwan mengungkap belum pernah melihat peristiwa dua lubang hitam saling bertabrakan.

Tanpa adanya cahaya, para ilmuwan hanya dapat mengidentifikasi penggabungan tersebut dengan mendeteksi gelombang gravitasi keduanya.

Fenomena tabrakan lubang hitam ini, pertama kali diramalkan Albert Einstein. Akan tetapi, Einstein tidak berpikir gelombang gravitasi akan dapat terdeteksi.

Lubang hitam supermasif, Sagitarius A* (Sgr A*) yang ditemukan NASA dengan teleskop Chandra X-ray Observatory. Lubang hitam supermasif, Sagitarius A* (Sgr A*) yang ditemukan NASA dengan teleskop Chandra X-ray Observatory.

Baca juga: Lubang Hitam Baru Terdekat Bumi, Bisakah Terlihat dari Indonesia?

Selama 100 tahun ini, tampaknya ramalan Einstein benar. Namun, pada 2015, sepasang mesin di Washington dan Louisiana mendeteksi gelombang gravitasi pertama mereka. Sinyal itu dipancarkan dari penggabungan dua lubang hitam sekitar 1,3 miliar tahun cahaya.

Penemuan ini membuka bidang astronomi baru, bahkan temuan tersebut mendapatkan penghargaan Nobel di bidang fisika dalam proyek yang dinamai Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO).

Para ilmuwan saat ini, untuk pertama kalinya mencocokkan tabrakan lubang hitam yang terdeteksi oleh LIGO dengan kilatan cahaya yang dipancarkan.

Sesuatu yang sebelumnya tampak mustahil, karena lubang hitam pada dasarnya tidak memancarkan cahaya apapun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com