Cincin Saturnus Ternyata Jauh Lebih Muda, Studi Jelaskan

KOMPAS.com - Cincin Saturnus adalah salah satu ciri khas unik planet ini. Studi yang baru-baru ini dilakukan, mengungkapkan bahwa cincin Saturnus berusia lebih muda dari yang diperkirakan sebelumnya.

Studi ini dipimpin oleh fisikawan Sascha Kempf di University of Colorado Boulder. Melalui studi tersebut, ia memberikan bukti kuat bahwa usia cincin Saturnus sangat muda.

Dalam studi yang dipublikasikan pada 12 Mei 2023 di jurnal Science Advances, seperti dikutip dari Phys, Sabtu (13/5/2023) peneliti mematok usia cincin Saturnus tidak lebih dari 400 juta tahun.

Usia tersebut membuat cincin planet tersebut jauh lebih muda dari usia Saturnus yakni sekitar 4,5 miliar tahun.

"Di satu sisi, kami telah menyelesaikan pertanyaan yang dimulai dengan James Clerk Maxwell," kata Kempf, profesor asosiasi di Laboratorium Fisika Atmosfer dan Luar Angkasa (LASP) di CU Boulder.

Baca juga: Kenapa Planet Saturnus Memiliki Cincin? Sains Jelaskan

Usia cincin Saturnus itu terungkap dari penelitian terhadap debu cincin planet tersebut.

Kempf menjelaskan material batuan berupa butir-butir kecil menyapu tata surya Bumi hampir secara konstan.

Dalam beberapa kasus, fluks ini dapat meninggalkan lapisan debu tipis pada benda-benda planet, termasuk es yang membentuk cincin Saturnus.

Dalam penelitian ini, Kempf dan timnya menetapkan tanggal pada cincin Saturnus dengan mempelajari seberapa cepat lapisan debu tersebut menumpuk.

Berdasarkan perhitungan para peneliti, cincin Saturnus kemungkinan telah mengumpulkan debu hanya beberapa ratus juta tahun.

Cincin planet, dengan kata lain, adalah fenomena baru, muncul, dan bahkan berpotensi menghilang, dalam sekejap mata dalam istilah kosmik.

"Kami tahu kira-kira berapa umur cincin itu, tapi itu tidak menyelesaikan masalah kami yang lain. Kami masih belum tahu bagaimana cincin (Saturnus) ini terbentuk pada awalnya," imbuhnya.

Baca juga: Seperti Saturnus, Mungkinkah Dulu Planet Mars Punya Cincin?