Mengapa Banyak Anak Mesir Kuno Menderita Anemia?

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan baru-baru ini menemukan hal yang menarik. Studi mereka mengungkapkan bahwa anemia umum terjadi pada anak-anak Mesir kuno yang telah dimumikan.

Melalui pemindaian tomografi komputer (CT), terungkap bahwa sepertiga mumi anak yang diperiksa menderita anemia, termasuk juga dengan kondisi kelainan darah lainnya seperti thalassemia.

"Penelitian kami tampaknya menjadi yang pertama untuk mengilustrasikan temuan radiologi tidak hanya dari ruang tengkorak tetapi juga tulang wajah dan kerangka postcranial yang menunjukkan thalassemia pada mumi anak Mesir kuno," tulis para peneliti dalam penelitian mereka.

Dikutip dari Science Alert, Rabu (3/5/2023) dengan temuan mumi-mumi anak dengan anemia ini peneliti kemudian berpendapat bahwa penyakit tersebut kemungkinan umum terjadi di masa Mesir kuno.

Hal tersebut menurut mereka bisa jadi disebabkan oleh faktor-faktor seperti malnutrisi, infeksi parasit, dan kelainan genetik yang masih menjadi masalah kesehatan saat ini.

Baca juga: Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi dengan Kucing?

Berdasarkan penelitian terhadap mumi anak yang banyak ditemukan mengidap anemia, para peneliti pun berspekulasi bahwa firaun Mesir kuno, Tutankhamun kemungkinan meninggal karena penyakit sel sabit, penyebab anemia.

Pemindaian mumi anak Mesir kuno

Anemia adalah suatu kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Dan saat ahli paleopatologi Stephanie Panzer bersama rekan-rekannya mempelajari mumi anak-anak, jenazah itu cenderung menunjukkan tanda-tanda anemia daripada mumi dewasa.

Namun apakah anemia berperan atau tidak dalam setiap kematian anak-anak Mesir kuno, memang tidak dapat ditentukan melalui CT scan saja. Akan tetapi tim peneliti yakin hal tersebut mungkin berkontribusi.

Baca juga: Seperti Apa Wajah Pria Mesir Kuno yang Hidup 30.000 Tahun Lalu?