Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Inisiatif Langit Gelap dan Sunyi, Upaya Internasional Perangi Polusi Cahaya

Kompas.com - 02/05/2023, 20:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada level internasional, International Astronomical Union (IAU) dan United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS) menginisiasi Dark and Quiet Skies Initiative atau Inisiatif Langit Gelap dan Sunyi dengan tujuan mempertahankan kecerahan langit malam.

Melalui inisiatif ini negara-negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa berkomitmen untuk mengurangi polusi cahaya.

Salah satu dokumen UNCOPUOS menyebutkan bahwa langit gelap perlu dipertahankan untuk memungkinkan pengamatan astronomi yang dapat mendukung pemahaman terhadap semesta, memungkinkan navigasi dan eksplorasi antariksa ke wilayah yang lebih jauh, serta memberikan peringatan dini terkait objek dekat Bumi.

Baca juga: Kapan Kita Mengalami Malam? Begini Proses Terjadinya Siang dan Malam

Sebagai sebuah inisiatif internasional, Inisiatif Langit Gelap dan Sunyi tidak muncul dengan sendirinya. Sebelum terbentuknya inisiatif ini secara internasional, beberapa negara yang memiliki ide untuk melindungi langit gelap mengadakan pertemuan di Wina, Austria selama dua hari pada tahun 2018.

Pertemuan tersebut membahas mengenai isu teknis, standar yang perlu ditetapkan untuk konservasi wilayah langit gelap, pengukuran dan pemodelan cahaya buatan pada malam hari, langit gelap sebagai warisan leluhur, serta mitigasi polusi cahaya melalui upaya konservasi dan pendidikan.

Selanjutnya, pada tahun 2020 diadakan sebuah lokakarya untuk menyusun rekomendasi untuk mempertahankan langit gelap dan sunyi demi ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Rekomendasi hasil lokakarya ini didiskusikan pada pertemuan subkomite ilmiah dan teknis UNCOPUOS pada bulan April 2021, untuk selanjutnya mendapat masukan dari negara-negara peserta pertemuan subkomite ilmiah dan teknis.

Rekomendasi yang telah direvisi sesuai masukan pada pertemuan subkomite ilmiah dan teknis dipresentasikan pada pertemuan UNCOPUOS pada bulan Agustus 2021.

Pada bulan Oktober 2021, diadakan konferensi terkait upaya mempertahankan langit gelap dan sunyi demi ilmu pengetahuan dan masyarakat. Hasil konferensi ini dilaporkan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa.

Selain itu, negara-negara juga menyepakati bahwa agenda terkait langit gelap dan sunyi akan mulai dibahas pada pertemuan subkomite ilmiah dan teknis di tahun 2022. Dengan demikian, inisiatif langit gelap dan sunyi telah menjadi sebuah inisiatif internasional yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Baca juga: Bintang di Langit Malam, Berapa yang Bisa Dilihat?

Lahirnya inisiatif langit gelap dan sunyi sebagai sebuah inisiatif internasional merupakan sebuah komitmen internasional. Komitmen ini berawal dari kesadaran bersama negara-negara bahwa polusi cahaya membawa dampak negatif yang luas bagi kehidupan manusia, keberlanjutan ekosistem, dan ilmu pengetahuan khususnya astronomi.

Negara-negara bersedia berkomitmen sebab mereka memegang nilai yang sama yaitu melindungi lingkungan dari efek negatif polusi cahaya.

Negara-negara memandang bahwa perlindungan lingkungan dari polusi cahaya merupakan tanggung jawab bersama sehingga mereka sepakat untuk menjadikan inisiatif langit gelap dan sunyi sebagai sebuah inisiatif internasional.

Mereka juga membawa isu ini kepada Perserikatan Bangsa Bangsa yang merupakan lembaga multilateral terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa polusi cahaya merupakan masalah bersama yang perlu ditangani secara bersama pula.

Selain komitmen dan nilai bersama yang dipegang oleh negara-negara, terwujudnya inisiatif langit gelap dan sunyi sebagai sebuah inisiatif internasional menunjukkan keteguhan negara-negara dalam berproses. Seperti sudah dipaparkan sebelumnya, lahirnya inisiatif ini dimulai dengan pertemuan, lokakarya, dan konferensi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com