"Sungguh menakjubkan melihat Uranus dalam detail yang sebelumnya hanya mungkin dilakukan oleh Voyager 2 yang benar-benar mengunjunginya," kata Michael Merrifield dari Universitas Nottingham, Inggris.
Dikutip dari Gizmodo, Uranus merupakan planet es raksasa, dengan perkiraan sebagian besar (80 persen atau lebih) terdiri dari air es. Selain itu, planet Uranus mengandung metana dan amonia.
Langitnya didominasi oleh awan badai, meski tidak sekeruh raksasa gas Jupiter. Diameternya lebih besar dari Neptunus, tetapi massanya sedikit lebih kecil.
Baca juga: Seperti Apa Wajah Pria Mesir Kuno yang Hidup 30.000 Tahun Lalu?
Sama seperti beberapa planet raksasa gas lainnya, Uranus juga memiliki banyak bulan. Satelit alami planet ini, sedikitnya terdiri dari 27 bulan.
Selain keunikan cincin Uranus, planet ini juga memiliki kemiringan relatif yang ekstrem terhadap bidang orbit Tata Surya, sehingga kutub utaranya saat ini beriorientasi ke Matahari.
Planet ini memiliki tudung kutub yang hanya muncul di musim panas, saat berada di bawah sinar matahari langsung.
Tutup kutub akan menghadap Bumi pada tahun 2028, ini akan memberi kesempatan bagi teleskop luar angkasa untuk dapat kembali mencitrakan struktur secara lebih detail dari Planet Uranus.
Baca juga: Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.