Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Sehat Mana Nasi Goreng atau Mi Instan untuk Sahur?

Kompas.com - 23/03/2023, 02:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Membuka puasa Ramadan hari ini, Kamis (23/3/2023), mungkin di antara Anda tak sempat menyiapkan sajian untuk sahur dan memilih makanan yang mudah dimasak, seperti nasi goreng atau mi instan.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa sangat penting untuk memerhatikan asupan makan sahur, agar selama menjalani puasa sehari penuh nanti tubuh tetap bertenaga. Terutama asupan makanan sehat dan bergizi juga tetap penting untuk selalu disajikan setiap makan sahur.

Jika nasi goreng atau mi instan cenderung lebih mudah dimasak dan disajikan, namun apakah kedua makanan ini sehat untuk tubuh yang harus berpuasa sehari penuh.

Nasi goreng adalah makanan yang sangat populer di Asia, terutama bagi keluarga Indonesia. Selain biasanya disajikan untuk sarapan, nasi goreng juga sering menjadi sajian andalan di meja makan saat sahur.

Dilansir dari Live Strong, sebagian besar kalori pada menu makanan ini berasal dari karbohidrat. Tak hanya itu, karena dimasak dengan minyak goreng, maka makanan ini pun mengandung sedikit lemak.

Demikian juga mi instan, yang sering kali dijadikan alternatif pengganti nasi bagi mereka yang menjalani diet nasi. 

Baca juga: Lebih Sehat Mana Nasi atau Mi Instan?

mi instan juga sama populernya dengan nasi goreng, bahkan produk ini pun seolah telah menjadi barang kebutuhan sehari-hari. Selain rasanya yang enak, mi instan juga mudah dan cepat dimasak, karena hanya membutuhkan waktu tak lebih dari 5 menit untuk mengolahnya.

Oleh karenanya, tak heran jika tak punya banyak waktu untuk menyiapkan makan sahur, mi instan terkadang jadi pilihan untuk disajikan dini hari.

Nutrisi sehat untuk nasi goreng

Jadi, apakah nasi goreng atau mi instan yang lebih sehat untuk dikonsumsi sebelum berpuasa sehari penuh?

Mari menengok nutrisi yang terkandung dalam nasi goreng. Sebab, nutrisi dalam makanan ini juga sangat bergantung pada bahan yang digunakan dalam memasaknya.

Misalnya, seperti dikutip dari Medicine Net, dalam satu mangkok nasi goreng biasanya diolah dari nasi putih, minyak sayur, dan tanpa bahan tambahan, kira-kira mengandung, sebagai berikut.

  • Kalori : 242 cal
  • Lemak : 8 gram
  • Karbohidrat : 41 gram
  • Sodium : 706 miligram, atau hampir sepertiga dari asupan garam harian yang direkomendasikan pada orang dewasa.

Kendati demikian, nilai gizi dalam nasi yang digoreng ini tergantung pada jenis bahan dan cara pengolahan makanan ini.

Namun, tak ada salahnya untuk bisa menyajikan nasi goreng dengan lebih sehat, bahan yang digunakan yakni mengganti nasi putih dengan nasi merah, lalu menambahkan sayuran dan daging ayam.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Lemon atau Jeruk Nipis?

ilustrasi mi instan. SHUTTERSTOCK/gowithstock ilustrasi mi instan.

Penting dicatat, meski mudah disiapkan dan disajikan saat sahur sebelum puasa sehati penuh, namun nasi goreng bukanlah makanan yang bergizi seimbang.

Dengan menambahkan variasi sayuran, sumber protein tanpa lemak, dan biji-bijian dapat membantu meningkatkan nilai gizi pada nasi goreng.

Lantas, bagaimana dengan mi instan, apakah sehat jika dijadikan medu sahur?

Orang yang ingin menurunkan berat badan dan ingin menghindari nasi, biasanya akan memilih mi instan sebagai alternatif.

Namun, mi instan tidak cocok untuk dijadikan pengganti nasi untuk turunkan berat badan.

Selain itu, mi instan juga tidak sehat dikonsumsi karena sangat rendah serat dan protein, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah lebih cepat.

Lalu, apa yang terjadi jika mengonsumsi mi instan saat sahur?

Baca juga: Lebih Sehat Mana Ayam atau Ikan?

Berpuasa sehari penuh, artinya Anda tidak akan makan apapun sampai waktu berbuka puasa saat matahari terbenam.

Karena mi instan sangat rendah serat dan protein, maka dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga. Bahkan, jika gula darah meningkat dengan cepat dapat memicu keinginan untuk makan lebih banyak karbohidrat sederhana.

Dalam sebuah studi menunjukkan, mahasiswa berusia 18-29 tahun, yang sering makan mi instan lebih dari tiga kali per minggu, menunjukkan dapat meningkatkan faktor risiko kardiometabolik.

Termasuk efek terlalu sering makan mi instan adalah kelebihan berat badan atau obesitas.

Kesimpulannya, untuk menu makan sahur, mungkin masih lebih baik untuk memilih nasi goreng dari pada mi instan.

Nasi goreng yang lebih bernutrisi dengan nilai gizi yang baik, sebaiknya menggunakan nasi merah dan dilengkapi dengan protein tanpa lemak, serta sayuran.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Gula Aren atau Gula Merah?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com