Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2023, 09:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Matahari sebagai pusat Tata Surya tak hanya mengirimkan panas dan cahayanya untuk kehidupan di Bumi.

Akan tetapi, juga mengirimkan banyak energi dan partikel kecil ke planet kita, dikutip dari NASA Space Place.

Namun, energi besar yang dihempas Matahari tidak langsung jatuh ke planet kita, karena adanya medan magnet Bumi yang menjadi pelindung bagi seluruh kehidupan di Bumi.

Kendati demikian, Matahari tidak serta merta mengirimkan sejumlah energi yang sama sepanjang waktu. Energi itu biasanya dikirimkan saat angin matahari berhembus dan badai matahari terjadi.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Bulan Bercincin yang Disebut Halo?

Badai Matahari terjadi saat bintang di Tata Surya kita ini melontarkan massa koronal, yakni menyemburkan gelembung gas listrik yang sangat besar yang dapat bergerak melalui ruang angkasa dengan kecepatan tinggi.

Saat badai Matahari menuju Bumi, maka sebagian energi dan partikel kecil dapat bergerak menyusuri garis medan magnet di kutub utara dan selatan ke atmosfer Bumi.

Di sana lah partikel-partikel tersebut kemudian berinteraksi dengan gas-gas di atmosfer Bumi, sehingga melahirkan cahaya warna-warni yang indah di langit yang kita kenal sebagai fenomena aurora.

Warna hijau dan merah pada aurora, disebabkan oleh oksigen, sedangkan cahaya berwarna biru dan ungu terbentuk oleh nitrogen.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Hujan Meteor?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com