Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Fenomena Aurora?

KOMPAS.com - Aurora adalah fenomena cahaya warna-warni yang hanya bisa disaksikan di wilayah kutub Bumi yang lebih rendah.

Kilauan cahaya warna-warni ini memiliki ragam warna yang indah, dari biru, merah, kuning, hijau dan oranye yang saling bergeser, seolah tampak sedang menari-nari seperti lembaran tirai yang tertiup angin.

Fenomena aurora hanya terlihat di malam hari, dan biasanya hanya muncul di daerah kutub yang lebih rendah.

Dikutip dari National Geographic, Sabtu (11/3/2023), cahaya cantik ini hampir dapat terlihat setiap malam di dekat Lingkaran Arktik dan Antartika, yang letaknya di sekitar 66,5 derajat sisi utara dan selatan Khatulistiwa.

Jadi, apakah itu fenomena aurora yang hanya bisa muncul di Kutub Utara dan Kutub Selatan?

Fenomena aurora adalah penampakan cahaya alami yang berkilauan di langit malam. Ada dua jenis aurora yang terbentuk di kutub Bumi, yakni aurora borealis, cahaya yang muncul di wilayah kutub utara atau Arktik, dikenal juga sebagai cahaya utara.

Sedangkan aurora australis adalah fenomena kilauan cahaya warna-warni yang terlihat di kawasan kutub selatan yang dikenal juga sebagai cahaya selatan.

Proses terbentuknya aurora

Kendati peristiwa alam ini menampilkan cahaya warna-warni yang indah, faktanya fenomena aurora terbentuk oleh aktivitas Matahari.

Matahari sebagai pusat Tata Surya tak hanya mengirimkan panas dan cahayanya untuk kehidupan di Bumi.

Akan tetapi, juga mengirimkan banyak energi dan partikel kecil ke planet kita, dikutip dari NASA Space Place.

Namun, energi besar yang dihempas Matahari tidak langsung jatuh ke planet kita, karena adanya medan magnet Bumi yang menjadi pelindung bagi seluruh kehidupan di Bumi.

Kendati demikian, Matahari tidak serta merta mengirimkan sejumlah energi yang sama sepanjang waktu. Energi itu biasanya dikirimkan saat angin matahari berhembus dan badai matahari terjadi.

Badai Matahari terjadi saat bintang di Tata Surya kita ini melontarkan massa koronal, yakni menyemburkan gelembung gas listrik yang sangat besar yang dapat bergerak melalui ruang angkasa dengan kecepatan tinggi.

Saat badai Matahari menuju Bumi, maka sebagian energi dan partikel kecil dapat bergerak menyusuri garis medan magnet di kutub utara dan selatan ke atmosfer Bumi.

Di sana lah partikel-partikel tersebut kemudian berinteraksi dengan gas-gas di atmosfer Bumi, sehingga melahirkan cahaya warna-warni yang indah di langit yang kita kenal sebagai fenomena aurora.

Warna hijau dan merah pada aurora, disebabkan oleh oksigen, sedangkan cahaya berwarna biru dan ungu terbentuk oleh nitrogen.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/11/090000723/apa-itu-fenomena-aurora-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke