Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sains Buktikan Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, tapi Ada Batasnya

Kompas.com - 11/01/2023, 12:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kita membutuhkan uang untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti membeli makanan, pakaian, menyewa tempat tinggal, dan sebagainya.

Namun, tidak semua hal bisa didapatkan dengan uang. Banyak orang yang mengatakan bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Benarkah demikian?

Untuk mengetahui jawabannya secara ilmiah, sebuah penelitian yang dilakukan di University of Bath, Inggris, telah menganalisis hubungan antara uang dan kebahagiaan.

Benarkah uang tidak bisa membeli kebahagiaan?

Melansir BBC Science Focus Magazine, pada tingkat yang paling mendasar, hal-hal yang membuat kita bahagia atau setidaknya yang memicu respons positif dan penghargaan di otak kita adalah hal-hal yang memenuhi kebutuhan biologis dasar kita. 

Baca juga: Pabrik Uang Tertua di Dunia Ditemukan di China, Usianya 2.600 Tahun

Dalam hal ini, manusia sebagai makhluk hidup memiliki banyak kebutuhan untuk memastikan kelangsungan hidupnya, seperti makanan, air, udara, tidur, dan keamanan. 

Otak kita mengenali hal-hal tersebut sebagai 'signifikan secara biologis' sehingga jika kita mendapatkannya, kita merasa bahagia.

Karena otak manusia dapat membuat lompatan intuitif dan abstrak, ia dapat dengan mudah mengenali bahwa menerima uang berarti dapat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan. 

Meski demikian, tidak berarti bahwa lebih banyak uang secara otomatis berarti lebih bahagia. Uang mungkin dikenali oleh otak kita sebagai hal yang signifikan secara biologis, tetapi ada batas untuk manfaat hal-hal yang signifikan secara biologis tersebut.

Misalnya, makan makanan yang disukai selalu menyenangkan, tetapi pada titik tertentu kita akan merasa kenyang dan makan lebih banyak menyebabkan perut tidak nyaman. 

Baca juga: Tentang Asal-usul Uang, Bermula dari Zaman Perunggu Awal

Ini juga berlaku untuk hal-hal seperti tempat berlindung dan keamanan. Misalnya, membangun terlalu banyak "perlindungan" di sekitar diri kita bisa membuat kita merasa terisolasi dan tertindas.

Ilustrasi uang.Freepik/KrishnaTedjo Ilustrasi uang.

Kemudian, ada fenomena pembiasaan, yaitu ketika bagian dasar otak kita belajar untuk tidak bereaksi terhadap hal-hal yang terjadi secara terprediksi dan dapat diandalkan. 

Hal ini dibuktikan dalam studi tahun 2011 yang dilakukan oleh Dr. Ruth Krebbs di Ghent University, Belgia. Studi tersebut menjelaskan alasan mengapa hal-hal yang baru, yang yang mengejutkan dan tidak terduga, seringkali lebih menyenangkan daripada hal-hal yang sudah biasa dikenal.

Dalam banyak kasus, hal yang sama juga berlaku untuk uang. Menerima gaji rutin setiap bulan memang menyenangkan, tetapi menerima uang tak terduga, meskipun jumlahnya lebih sedikit, seringkali membuat kita lebih bahagia.

Baca juga: Faktor Ekonomi dan Kesehatan, Bagaikan Dua Sisi Mata Uang

Selain itu, ketika kita secara aktif dan nyata membutuhkan uang untuk kelangsungan hidup kita, mendapatkan uang menjadi hal yang sangat membahagiakan. 

Tetapi, menurut penelitian San Francisco State University, ketika kita melampaui titik itu, yakni saat kita sudah aman secara finansial, uang masih bisa bermanfaat, tetapi kekuatannya untuk membuat kita bahagia berkurang secara signifikan.

Rangsangan berbasis pengalaman yang lebih psikologis, seperti bepergian, menjalin hubungan baru, membantu orang lain, dan sebagainya, bisa membuat kita lebih bahagia.

Di dunia modern, kita mungkin membutuhkan uang untuk melakukan hal-hal tersebut, tetapi hubungan uang dengan kebahagiaan lebih tidak langsung, yakni sebagai alat untuk mencapai tujuan, bukan langsung memberi imbalan dengan sendirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com