KOMPAS.com - Gempa Maluku berkekuatan M 7,9 terjadi pada hari ini, Selasa (10/1/2023) dini hari pukul 00.47 WIB. Besarnya kekuatan gempa bumi ini hingga memicu peringatan dini tsunami di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, sejarah gempa bumi di Maluku ini memiliki catatan panjang.
"Kawasan Maluku, khususnya di Laut Banda adalah kawasan seismik aktif dan kompleks, di mana terdapat subduksi Banda yang masih aktif," ujar Daryono dalam konferensi pers Gempa Bumi di Maluku.
Daryono menjelaskan bahwa di wilayah utara Seram terdapat North Seram Thrust dan di selatan terdapat South Seram Thrust, serta di daratan Pulau Seram juga terdapat Sarkawa.
"Ini semua memiliki catatan sejarah panjang kegempaan yang destruktif dan juga tsunami," jelas Daryono.
Gempa Maluku hari ini sempat memicu peringatan dini tsunami, bahkan hingga wilayah Australia.
Baca juga: Sejarah Gempa Merusak di Karangasem Bali, Tercatat sejak Tahun 1963
Daryono pun menjelaskan sejarah gempa dan tsunami di Maluku ini tercatat terjadi sejak tahun 639.
Hingga tahun 1998, tercatat sejarah tsunami di Maluku dan Laut Banda telah terjadi sebanyak 45 kali.
Dari jumlah tersebut, dua bencana tsunami paling mematikan pernah terjadi di kawasan Maluku, yakni pada tahun 1674 dan tahun 1899.
Bencana tsunami Maluku pada tahun 1674 menyebabkan korban jiwa hingga 2.320 orang, dan tsunami tahun 1899 menyebabkan 3.864 orang tewas.
"Sebuah catatan (sejarah gempa dan tsunami) yang menjadikan bagaimana kita perlu meningkatkan antisipasi mitigasi tsunami di daerah Maluku, baik dari aspek peringatan tsunami hingga bagaimana kita meningkatkan kapasitas masyarakat di pulau untuk lebih siap menghadapi gempa dan tsunami," jelas Daryono.
Baca juga: Sejarah Gempa Cianjur Tercatat Pertama Kali Terjadi pada Tahun 1844
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.