Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Terapi Lintah, Sudah Digunakan sejak Ribuan Tahun Lalu

Kompas.com - 05/01/2023, 08:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa orang akan merasa takut atau jijik dengan lintah, salah satu alasannya karena mereka mengisap darah, tak terkecuali manusia.

Meski menakutkan tetapi lintah tak berbahaya pada manusia. Australian Museum dalam artikelnya menyebutkan gigitan lintah memang akan membuat tidak nyaman namun kehilangan darah karena diisap tidak signifikan.

Selain itu tak ada bukti juga yang menunjukkan bahwa lintah dapat menularkan penyakit. Namun mungkin juga ada iritasi dan gatal yang ditinggalkan setelah gigitan lintah.

Namun siapa sangka, kemampuan lintah mengisap darah ini lah yang kemudian digunakan sebagai pengobatan.

Baca juga: Mengenal Lintah, Hewan Parasit Pengisap Darah

 

Menariknya lagi, praktik terapi lintah juga telah berlangsung sejak lama pula. Kepopuleran lintah untuk pengobatan terjadi di Eropa antara tahun 1830 dan 1850.

Sebelum pengobatan modern berkembang diyakini bahwa penyakit atau kesehatan yang buruk sebagian besar disebabkan oleh darah kotor.

Jadi ketika praktisi medis perlu mengeluarkan darah kotor itu, mereka menggunakan lintah.

Praktisi medis saat melakukan terapi lintah ini dapat dengan mudah mengontrol seberapa banyak darah yang perlu dikeluarkan dengan mengukur banyak lintah yang menempel di kulit pasien.

Baca juga: Apakah Gigitan Lintah Berbahaya?

Lintah adalah hewan yang dapat mengisap darah.Shutterstock Lintah adalah hewan yang dapat mengisap darah.

Namun dalam makalah berjudul Leeching in the History, sebuah jurnal yang dipublikasikan di National Library of Medicine, sejarah penggunaan lintah dalam pengobatan ternyata lebih lama dari itu.

Menurut makalah tersebut catatan sejarah terapi lintah paling awal yang didokumentasikan dengan jelas untuk tujuan pengobatan muncul dalam sebuah lukisan di Makam Mesir sekitar 1500 SM.

Orang-orang Mesir menggunakan lintah untuk mengobati segala hal mulai dari sakit kepala, infeksi telinga, hingga wasir.

Hanya saja selama awal abad ke-20 M, terapi lintah dianggap sebagai mitos masa lalu.

Baca juga: Mengenal Terapi Lintah, Bisa Atasi Masalah Kulit hingga Penyakit Sendi

 

Saat itu, teori kuman diajukan dan medis percaya bahwa setiap penyakit berasal dari kuman, membuat terapi antibakteri berkembang pesat.

Akan tetapi, pada abad ke-21 menjadi pembuka baru bagi terapi lintah ini. Dalam sebuah studi makhluk tersebut kembali dicoba untuk mengatasi penyakit tertentu seperti radang sendi.

Kini, dilansir dari AZ Animals, lintah masih digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit dan sebagai bantuan perawatan setelah operasi seperti untuk mencegah penumpukan darah berlebih atau meningkatkan aliran darah ke area tertentu.

Terapi lintah ini menggunakan lintah khusus, yang dibiakkan dan dikenal sebagai lintah medis. Mereka sepenuhnya disanitasi dan bersih ketika melekat pada manusia.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Gigitan Lintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com