KOMPAS.com - Lintah memiliki nama ilmiah Hirudinea, yang berasal dari kata hirudin.
Hirudin merupakan peptida alami di kelenjar ludah lintah penghisap darah yang mencegah pembekuan darah.
Terdapat lebih dari 680 spesies lintah. Dari jumlah tersebut, 100 adalah lintah air asin, 480 adalah lintah tawar, dan sisanya hidup di darat.
Bersama cacing tanah, lintah adalah hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Annelida.
Dilansir dari AZ Animals, berikut adalah fakta-fakta tentang lintah.
Baca juga: 3 Cara Menghindari Gigitan Lintah saat Beraktivitas di Luar Ruangan
Lintah terlihat seperti cacing tanah yang gemuk, gelap, dan mengkilap.
Lintah memiliki tubuh yang padat dan tersegmentasi dengan ujung meruncing yang mencakup sepasang pengisap di setiap ujungnya.
Lintah menggunakan cangkir hisapnya untuk menempelkan dirinya ke kulit binatang atau manusia dan menghisap darahnya.
Lintah biasanya memiliki dua atau tiga baris gigi kecil. Gigi lintah yang kecil merupakan penyebab gigitan lintah kerap tidak terasa.
Tubuh lintah biasanya berwarna gelap, coklat kehijauan, dan tanpa bintik atau garis. Beberapa lintah sangat gelap sehingga terlihat hitam.
Baca juga: Apakah Gigitan Lintah Berbahaya?
Ukuran lintah bervariasi, tetapi yang umum adalah panjangnya sekitar 2 inci.
Spesies lintah terbesar adalah lintah raksasa Amazon (Hamenteria ghilianii), yang dapat tumbuh sepanjang 18 inci dengan lebar 4 inci.
Lintah tidak membentuk kelompok yang kompleks, tetapi mereka biasanya dapat ditemukan dalam kelompok bersama.
Lintah adalah parasit dan predator. Mereka memangsa serangga dan hewan air kecil, tetapi mereka juga mengisap darah dari ikan dan hewan berdarah panas.
Air liur lintah mengandung antikoagulan, yang membuat darah mangsanya mengalir saat mereka menggigit, dan sebagai obat bius yang mencegah mangsanya merasakan gigitan.
Baca juga: Mengenal Terapi Lintah, Bisa Atasi Masalah Kulit hingga Penyakit Sendi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.