Alasan paling populer untuk daya tarik dan keunikan lukisan Mona Lisa adalah senyumannya. Da Vinci menggunakan ilusi optik untuk menciptakan senyuman unik melalui perspektif dan bayangan.
Da Vinci melukis Mona Lisa sedemikian rupa, sehingga mata Mona Lisa langsung fokus ke orang yang melihatnya, sedangkan bibirnya jatuh tepat di bawah batas luar pandangan.
Setiap kali orang melihat mata Mona Lisa, mulutnya masuk ke batas luar pandangan, sehingga fitur wajah mulut agak kurang menonjol. Bersama dengan sedikit tulang pipi, itu membuat mulut terlihat seperti senyuman.
Akan tetapi, begitu pandangan orang tertuju pada senyuman, senyum itu perlahan menghilang, seolah-olah bukan senyuman.
Baca juga: Lukisan Goa Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi, Berusia 45.500 Tahun
Di sinilah letak keahlian Leonardo da Vinci yang membuat lukisan legendaris ini unik dibandingkan lukisan lain pada masanya.
Namun, soal senyuman Mona Lisa itu sendiri masih merupakan teka-teki. Apakah merupakan senyum bahagia, menipu, atau senyum sedih.
Hal ini akhirnya melahirkan pertanyaan selanjutnya, seperti wajah siapa yang menginspirasi lukisan Mona Lisa dan mengapa ia tampak bahagia dan sedih bagi sebagian orang.
Dengan segudang pertanyaan yang belum terjawab, atau mungkin justru terus bertambah, lukisan Mona Lisa tampaknya akan terus dieksplorasi oleh seniman dan akademisi yang tentunya akan mempertahankan kepopulerannya untuk waktu yang sangat lama.
Baca juga: Terkuak, Manusia Purba Bikin Lukisan di Gua Sambil Berhalusinasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.