Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Indra Lesmana
Dosen

Dosen Fakultas Biologi UGM, Mahasiswa Doktor Fakultas Biologi UGM

Tantangan Penelitian Genomik di Indonesia: Tingginya Harga Instrumen dan Mahalnya Biaya Operasional

Kompas.com - 03/01/2023, 14:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PENELITIAN genomik (genomic) tidak lepas dari sejarah bagaimana awal struktur DNA (deoxyribonucleic acid) dapat dimodelkan, kemudian diurutkan dan pada akhirnya saat ini kita dapat mengubah atau mengganti fragmen dari DNA.

Sejarah bermula dari tahun 1953, ketika James D Watson dan Francis HC Crick pertama kali mengumumkan model struktur DNA berdasarkan data crystallographic yang dihasilkan Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins.

Selanjutnya, tahun 1975 Frederick Sanger mengembangkan teknik radiolabel dan terminasi untuk mengurutkan DNA, dan teknik inilah yang disempurnakan ilmuwan lainnya dan digunakan sampai saat ini sebagai baku emas pengurutan DNA.

Teknik pengurutan DNA yang dikembangkan Sanger atau disebut ”Sanger Sequencing” digunakan untuk proyek mengurutkan genome manusia untuk pertama kalinya. Proyek tersebut dimulai tahun 1990 dan dipublikasikan drafnya tahun 2001 di jurnal Nature volume 409 isue 6822.

Baca juga: Mengenal Manfaat Pengurutan Genom Manusia Bagi Kesehatan

Namun, hasil tersebut masih belum sempurna dan akhirnya tuntas diselesaikan pengurutan DNA manusia melalui proyek telomere to telomere tahun 2022 dengan bantuan teknik next generation sequencing (NGS).

Teknik tersebut memiliki beberapa keunggulan, seperti dapat mengurutkan DNA secara pararel sehingga mampu menyelesaikan pengurutan jauh lebih cepat dengan biaya lebih murah dibanding Sanger Sequencing.

Platform NGS pertama kali dikomersialisasi oleh 454 Life Sciences tahun 2005 dengan konsep pyrosequencing.  Namun saat ini platform tersebut sudah tidak dipasarkan. Saat ini beberapa platform NGS yang dapat kita temui di pasaran yaitu illumina dengan konsep sintesis, nanopore dan pacbio dengan konsep single molecule in real-time, ion torrent dengan konsep ion semi conductor, dan MGI dengan konsep DNA nanoball (DNB).

Dari semua platform tersebut, hanya pacbio yang tidak kita temui di Indonesia dan sampai saat ini platform yang umum digunakan berdasarkan jumlah instrumen yang digunakan adalah illumina.

Instrumen NGS merupakan unsur utama dalam menunjang penelitian di bidang genomik. Pada penelitian genomik setidaknya dapat dikelompokkan menjadi tiga obyek kajian, yaitu biodiversitas, pangan, dan kesehatan.

Pada ketiga obyek tersebut penelitian genomik berperan dalam mengungkap keragaman genetik kekayaan hayati, menemukan serta merakit tanaman dan hewan ternak unggul untuk mendukung ketahanan pangan, dan pada bidang kesehatan untuk deteksi bakteri/virus penyebab penyakit infeksi dan pemeriksaan genetik pasien dalam rangka kedokteran presisi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa Itu Fenomena Equinox?

Apa Itu Fenomena Equinox?

Fenomena
Apa yang Membuat Bayam Sangat Sehat?

Apa yang Membuat Bayam Sangat Sehat?

Oh Begitu
ChatGPT dan 'Dr Google' Ditanya Tentang Kanker, Apa Jawabannya?

ChatGPT dan "Dr Google" Ditanya Tentang Kanker, Apa Jawabannya?

Fenomena
Kenapa Kita Membuka Mulut Saat Menggunakan Maskara?

Kenapa Kita Membuka Mulut Saat Menggunakan Maskara?

Kita
Benarkah Unta Menyimpan Air di Punuknya?

Benarkah Unta Menyimpan Air di Punuknya?

Oh Begitu
Mengapa Gurun Menjadi Sangat Dingin di Malam Hari?

Mengapa Gurun Menjadi Sangat Dingin di Malam Hari?

Fenomena
5 Sisi Gelap Revolusi Industri Abad Ke-18

5 Sisi Gelap Revolusi Industri Abad Ke-18

Fenomena
Apakah Gurun Sahara Bisa Menghijau Lagi Seperti Ribuan Tahun Lalu?

Apakah Gurun Sahara Bisa Menghijau Lagi Seperti Ribuan Tahun Lalu?

Fenomena
Tragedi Akademisi

Tragedi Akademisi

Fenomena
Kenapa Manusia Memiliki Rambut Kemaluan?

Kenapa Manusia Memiliki Rambut Kemaluan?

Kita
Apa Penyebab Merinding Menurut Sains?

Apa Penyebab Merinding Menurut Sains?

Kita
Kecondang: Solusi Bahan Pangan

Kecondang: Solusi Bahan Pangan

Kita
Kenapa Orang Suka Mendengarkan Lagu Sedih?

Kenapa Orang Suka Mendengarkan Lagu Sedih?

Kita
Sejak Kapan Revolusi Industri Dimulai dan Mempengaruhi Dunia?

Sejak Kapan Revolusi Industri Dimulai dan Mempengaruhi Dunia?

Fenomena
Apa Warna Bercak Darah Tanda Kehamilan?

Apa Warna Bercak Darah Tanda Kehamilan?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+